Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajaki Impor Beras, Mentan Sebut Produksi Masih Cukup

Kompas.com - 13/01/2016, 12:41 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, rencana impor beras dari India dan Pakistan sebagai antisipasi dampak kekeringan yang membuat masa tanam tertunda. Meski begitu, dia menegaskan kalau produksi beras nasional hingga saat ini masih aman.

"Saya kira produksi kita cukup kan. Mengapa? Sampai hari ini impor kita masih cadangan, dan sudah 14 bulan. Satu tahun pemerintahan kita belum makan beras impor," kata Amran di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Menurut dia, nantinya beras impor tersebut akan menjadi cadangan stok beras nasional. Oleh karena itu, pemerintah akan mempercepat masa tanam sebagai solusi konkret.

"Benar pertanyaannya, Januari-Februari kita harus cepat lakukan akselerasi. Karena kita agak mundur dan lakukan percepatan saat musim hujan," kata Amran.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, alasan pemerintah impor beras dari India dan Pakistan adalah untuk mengurangi ketergantungan impor beras dari Thailand dan Vietnam.

"Intinya mengurangi ketergantungan impor kita pada negara sebelumnya.Supply kita kan cenderung dari Thailand sama Vietnam, sekarang kita tambah Pakistan dan India sudah cukup," ujar Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (11/1/2016).

Pemerintah, kata dia, memiliki kekhawatiran dampak el nino yang membuat terjadinya pergeseran penanaman padi di November 2015 lalu. Hal ini bisa berakibat terhadap menyusutnya stok beras nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com