Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Surplus Memang Menggembirakan, tetapi...

Kompas.com - 18/01/2016, 14:34 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan yang surplus tidak selalu menjadi indikator perbaikan ekonomi di sebuah negara. Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, neraca perdagangan Indonesia 2015 yang surplus tidak bisa serta merta dijadikan indikator adanya perbaikan ekonomi.

"Walau surplus cenderung menggembirakan, tapi harus dilihat dulu seperti apa," ujar Thomas di Kementrian Perdagangan Jakarta, Senin (18/1/2016).

Pasalnya, menurut dia, neraca perdagangan Indonesia yang surplus di tahun lalu bukan disebabkan oleh ekspor yang jauh meningkat dibandingkan dengan impor. Melainkan, diakibatkan oleh penurunan impor yang lebih besar dibanding penurunan ekspor.

"Jadi bukan karena peningkatan ekspor, tetapi karena impor kita yang lebih besar turunnya," ujar Thomas.

Kondisi seperti ini tidak selalu baik. Kata dia, ada kondisi di mana penurunan impor bahan tertentu menjadi pertanda lesunya pertumbuhan ekonomi khususnya dalam sektor produksi.

"Misalnya, kalau kekurangan investasi dan jadi tidak mengimpor mesin untuk produksi juga bisa membuat surplus, tapi kan tidak bagus," ujar Thomas.

Sebaliknya, kata dia, neraca perdagamgan yang defisit malah bisa menjadi pertanda pertumbuhan ekonomi yang bagus.

Thomas memberi contoh, ketika ekonomi menguat dan daya beli masyarakat meningkat, industri dalam negeri justru akan meningkatkan impor bahan baku atau mesin untuk menggenjot produksi.

"Maka, saya tidak terlalu prihatin neraca perdagangan secara umum kita plus atau minus, selama masih di 1 persen dari total GDP," katanya.

Sebelumnya, seperti yang diberitakan, secara keseluruhan neraca perdagangan 2015 tercatat surplus 7,52 miliar dollar AS, membaik dari defisit neraca perdagangan 2014 sebesar 1,88 miliar dollar AS. 

Perbaikan tersebut didorong naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas.  Neraca perdagangan nonmigas Desember 2015 mencatatkan surplus 270 juta dollar AS setelah sebelumnya defisit 270 juta dollar AS.

Surplus neraca perdagangan nonmigas didorong pertumbuhan ekspor nonmigas (10,12 persenmonth to month/mtm) yang lebih tinggi dari pertumbuhan impor nonmigas, sebesar 4,50 persen (mtm).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com