Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok, Pertamina Potong Biaya di Hulu

Kompas.com - 19/01/2016, 19:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan hampir semua perusahaan migas di dunia saat ini cukup tertekan dengan kondisi harga minyak yang mencapai level di bawah 30 dollar AS per barel, tak terkecuali Pertamina. Padahal sejumlah lapangan minyak Pertamina yang kini memasuki usia senja, seperti West Madura Offsrhore (WMO) dan Offshore North West Java (ONWJ), biaya produksi minyak mentah di hulunya di atas 30 dollar AS per barel. “Sumur-sumur minyak kita ada yang sangat berat untuk survive, karena cost production-nya ada yang di atas 30 dollar AS per barel, seperti WMO dan ONWJ,” kata Dwi ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Sementara, Pertamina dalam perencanaannya mengasumsikan harga minyak di tahun ini di level 50 dollar AS per barel. Artinya, lanjut Dwi, dengan realisasi harga minyak yang saat ini sudah menyentuh 27 dollar AS per barel, sudah terjadi penurunan harga produk minyak mentah sebesar 40 persen. “Makanya di up-stream (hulu) kita targetkan harus bisa potong biaya, minimum 30 persen,” lanjut mantan bos PT Semen Indonesia (Persero) itu.

Informasi saja, harga minyak dunia jatuh ke tingkat terendah baru dalam 12 tahun terakhir, pada perdagangan Senin (18/1/2016). Harga emas hitam ini makin tertekan, setelah sanksi-sanksi terhadap Iran dicabut, sehingga membuka jalan untuk ekspor minyak mentah lebih besar dari Republik Islam itu.

Minyak Brent sempat anjlok ke tingkat 27,67 dollar AS per barrel -- tingkat yang terakhir terlihat pada November 2003. Sementara, minyak mentah New York juga mencapai titik terendah dalam lebih dari 12 tahun di 28,36 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com