Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelapa Sawit Paling Sedikit Membutuhkan Lahan

Kompas.com - 20/01/2016, 18:54 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sawit diklaim bisa menjadi penyedia kebutuhan minyak nabati yang paling ramah lingkungan. Alasannya, tanaman ini membutuhkan lahan jauh lebih sedikit luasnya dibanding pesaing yakni kacang kedelai, bunga matahari, dan rapeseed. Yang disebut rapeseed adalah kelompok tumbuhan marga brassica yang dibudidayakan untuk diambil minyak dari bijinya.

Mengutip hasil penelitian dari konsultan agribisnis internasional, LMC, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)  Joko Supriyono mengatakan, hingga 2025 kebutuhan minyak nabati dunia meningkat sebesar 60 juta ton. Artinya, selama 10 tahun ke depan, setiap tahunnya dunia akan membutuhkan sebanyak 5 juta ton tambahan setiap tahunnya. "Kalau lima juta ton itu tidak ada, dunia akan kekurangan makanan atau minyak nabati," ujar Joko di kantor Gapki,  Rabu (20/1/2016).

Penambahan permintaan minyak nabati ini, kata Joko, tentu harus diikuti oleh peningkatan produksi minyak nabati. Hal itu berarti, perlu adanya jutaan lahan baru.

Joko mengatakan untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati tersebut industri kelapa sawit hanya membutuhkan 15 juta hektar lahan.  Angka ini, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan minyak berbahan dasar kedelai (115 juta hektar), minyak rapeseed (60,7 juta hektar) atau minyak bunga matahari (84 juta hektar). "Ini artinya, kacang kedelai itu membutuhkan lahan lebih besar 7,6 kali lipat dibanding sawit. Bunga matahari 5,3 kali lipat, dan rapeseed 4 kali lipat," tutur Joko.

"Lalu kalau bicara soal deforestasi siapa yang berhak untuk mengisi kebutuhan minyak nabati hingga 2025?" tanya Joko.

Makanya, kata Joko, jika betul masyarakat peduli akan deforestasi dan lingkungan, kelapa sawit harusnya didukung dan diperhatikan betul oleh pemerintah. Pasalnya, dibanding semua pilihan yang ada, kelapa sawit membutuhkan lahan paling sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com