Analis Reliance Securities Lanjar Nafi Taulat mengatakan, merosotnya indeks lantaran aksi jual investor asing di tengah pasar yang sepi. Nilai penjualan bersih asing Rp 276 miliar.
Pemicunya ketidakpastian ekonomi global, aksi terorisme di dalam negeri, dan penurunan harga komoditas.
Lanjar memperkirakan, penurunan indeks masih bisa berlanjut pada Kamis hari ini (21/1/2016). "Tapi, indeks akan mencoba menguat ke 4.425-4.520," katanya.
Head of research First Asia Capital David Sutyanto menambahkan, keluarnya dana asing akibat pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF.
Sementara, analis KDB Daewoo Securities Franky Rivan bilang, jebloknya harga minyak mentah menjadi pemicu utama bursa kawasan Asia tumbang. Namun, saat ini, IHSG sudah dalam kondisi jenuh jual (oversold).
Franky menduga, IHSG hari ini bisa berbalik arah, menguat dengan menguji resistance 4.450-4.460.
"Tapi, tetap waspadai stop-loss 4.390, apabila tekanan jual tidak terbendung pada celah support 4.410," imbuhnya. (Dityasa H Forddanta, Rinaldi Mohamad Azka)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.