Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Diharapkan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 5,5 Persen

Kompas.com - 21/01/2016, 15:14 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG KOMPAS.com - Pembangunan kereta cepat koridor Jakarta-Bandung dinilai bakal memiliki multiplier effect yang sangat luas.

Pembangunan proyek itu juga sejalan dengan rencana percepatan pembangunan infrastruktur pemerintah mulai dicanangkan awal tahun 2016.

Menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan, pembangunan infrastruktur ini akan memberi stimulus pertumbuhan ekonomi nasional secara signifikan yang ditargetkan mencapai 5,5 persen di tahun 2016.

"Ground breaking kereta cepat Jakarta-Bandung dilakukan menyusul diluncurkannya sejumlah pembangunan infrastruktur di berbagai daerah oleh presiden," kata dia, Kamis (21/1/2016).

Selain itu, proyek kereta canggih itu bakal menyerap 39.000 tenaga kerja dengan rincian 20.000 pekerja konstruksi dan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) mencapai 28.000 pekerja.

"Pada tahap awal, KCIC akan mengadakan 11 EMU, dimana satu set terdiri dari delapan kereta. Setiap kereta mampu mengangkut 593 orang sekali jalan atau dalam situasi puncak dapat digabungkan menjadi dua set sehingga total 1.000 penumpang," paparnya.

Proyek kereta canggih itu dibangun oleh empat perusahaan konsorsium BUMN. Antara lain PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT Kereta Api Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.

Keempat perusahaan itu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang selanjutnya berkolaborasi dengan konsorsium China yang mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com