Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2015, Penyaluran Kredit BNI Naik 17,5 Persen

Kompas.com - 25/01/2016, 14:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) pada tahun 2015 berhasil membukukan peningkatan penyaluran kredit di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif.

Penyaluran kredit perseroan tumbuh 17,5 persen menjadi Rp 326,1 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 277,6 triliun.

Penyaluran kredit BNI pada tahun 2015 tumbuh di berbagai segmen, baik bussines banking (Korporasi, BUMN, Usaha Menengah dan Kecil) maupun konsumer.

Kredit ke segmen bussines banking tumbuh 15,3 persen menjadi Rp 231,1 triliun, dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 200,4 triliun.

Komposisi pinjaman tersebut meliputi; Usaha Menengah dan Kecil (28,6 persen), Korporasi (24,6 persen), BUMN (17,7 persen) dan pembiayaan anak perusahaan dan cabang luar negeri (11,5 persen).

"BNI akan terus mendukung percepatan sektor-sektor strategis untuk semakin memperkuat fundamental ekonomi nasional. Partisipasi BNI dalam pembiayaan sektor strategis ini juga sangat efektif dan berdampak positif terhadap kinerja perseroan," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di kantornya, Senin (25/1/2016).

Di segmen konsumer, BNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,6 persen menjadi Rp 57,5 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 52,0 triliun.

Kredit kepemilikan rumah melalui BNI Griya memberikan kontribusi terbesar yaitu 60,2 persen, diikuti oleh Kartu Kredit 17,0 persen, Kredit Konsumer lainnya 15,8 persen dan Flexi 6,8 persen.

"Segmen kartu kredit BNI masih menjadi market leader dengan total kepemilikan kartu sebanyak 1,7 juta," jelas Baiquni.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) Gross di level 2,7 persen dan NPL Nett 0,9 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com