Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Group Dapat Sertifikat Keselamatan Penerbangan

Kompas.com - 26/01/2016, 12:32 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Penerbangan Lion Group mendapatkan sertifikat Safety Operational Audit atau keamanan operasional penerbangan dari Asosiasi Penerbangan Internasional (Internasional Air Transport Association/IATA) pada Selasa (26/1/2016).

"Lion air secara resmi sudah mendapatkan sertifikasi Safety Operational Audit dari IATA. Ini menunjukan bahwa dalam pelaksanaan operasonal safety, kami sudah sesuai dengan standar," ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait di Cengkareng (26/1/2016).

Menurut Edward, selain mendapatkan IATA Operational Safety Audit (IOSA), Lion Group yang terdiri dari Lion Air, Batik Air, Wings Air, Malindo Air dan Thai Lion Air juga mendapatkan IATA Standard Safety Assesment (ISSA).

Edward mengungkapkan, proses untuk mendapatkan sertifikasi ini membutuhkan waktu 6 hingga 9 bulan. Setiap maskapai milik Lion Air diuji secara terpisah oleh IATA dalam waktu yang berbeda. Sejumlah aspek yang disertifikasi di IOSA antara lain, sistem organisasi dan manajemen, operasional penerbangan, keberangkatan penerbangan, pemeliharaan pesawat dan mesin, pengerjaan kabin, ground handling, pengerjaan kargo, dan keamanan operasional.

Dengan mendapatkan serifikat ini, kata Edward, Lion Air berarti sudah bisa meminimalisasi terjadinya risiko kecelakaan. Selain itu, sertifikasi tersebut memberikan nilai tambah bagi Lion Group di mata konsumen.

IOSA adalah audit keselamatan operasional skala global yang memiliki 8 aspek pengujian dan sekitar 900 standar dan rekomendasi keselamatan. Fokus utama audit ini adalah pada kualitas operasional dan manajemen serta pengawasan keselamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com