Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Tak Mau Lihat Proyek KA Cepat mangkrak Layaknya Monorel

Kompas.com - 26/01/2016, 18:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tak ingin melihat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mangkrak dan bernasib sama layaknya proyek monorel. Oleh karena itu, mantan bos KAI itu memberi peringatan kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk tidak abai.

"Kalau kereta cepat ini pembangunannya tidak jadi, ya mereka (KCIC) harus batalkan, mereka mesti bersihkan lingkungan dan dikembalikan seperti semula," ujar Jonan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/1/2016).

"Karena itu, proyek itu jangan ditinggalkan. Kalau ditinggal nanti kayak monorel. Itu aja sebenarnya, enggak ada apa-apa kok," lanjut mantan bos PT KAI itu.

Meski begitu, Jonan mengatakan bahwa empat BUMN yang terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah menyatakan sanggup membiayai proyek tersebut dihadapan Presiden Jokowi. Keempat BUMN tersebut adalah PT Wijaya Karya, PT KAI, PT Jasa Marga, dan PTPN VIII.

Menurut Jonan, proyek KA cepat merupakan proyek murni bisnis antara BUMN Indonesia dan China. Artinya, pemerintah sama sekali tidak akan menganggarkan dana APBN. Bahkan, Jonan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan jaminan apapun untuk proyek tersebut. Artinya, apapun yang terjadi selama masa konsesi merupakan tangung jawab badan usaha, bukan pemerintah.

Hingga saat ini, Jonan belum mengeluarkan izin pembangungan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, PT KCIC belum menyelesaikan berbagai dokumen perizinan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomer 66 Tahun 2013 Tentang Perizinan Prasarana Perkeretaapian.

Selain itu, Jonan juga belum meneken konsesi kereta cepat dengan PT KCIC. Kementerian Perhubungan memilih untuk berhati-hati lantaran penandatangan konsesi akan berjalan 50 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com