JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Batik Air, Achmad Luthfie mengatakan faktor alam selalu jadi kendala maskapai penerbangan untuk bisa merealisasikan jadwal penerbangan yang tepat waktu. "Salah satu faktor yang menghambat On time performance (OTP) itu alam. Itu mempengaruhi konektingnya," ujar Luthfie di Cengkareng, Tanggerang Selasa (26/1/2016).
Menurut Luthfie, satu saja pesawat terlambat karena faktor alam, imbasnya akan merembet pada banyak hal. Dia memberikan contoh insiden delay hingga 6 jam yang terjadi di Jogja 2015 lalu disebabkan oleh satu armada pesawat.
Maka itu, dia berpendapat bahwa salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan menambah armada pesawat. Setidaknya harus selalu ada pesawat cadangan di bandara untuk mengantisipasi hal-hal yang tak terduga.
Karena itulah, menurut Luthfie, Batik Air berencana untuk menambah 14 pesawat baru. Sebelumnya Batik Air sudah memiliki sekitar 33 pesawat. Dengan 14 pesawat baru ini, OTP Batik Air pada 2016 akan lebih baik.
"Tahun 2015, OTP berada di atas 90 persen. Tahun ini harus bisa lebih baik," pungkas Luhfie.
Pada 2015 lalu, Kementrian Perhubungan mengumumkan peringkat OTP dari beberapa perusahan Maskapai. Batik Air menduduki Peringkat ke-3, sementara saudaranya, Lion Air menduduki peringkat ke-10.
Berikut Urutan OTP maskapai penerbangan