Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stanchart Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen

Kompas.com - 27/01/2016, 08:41 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Standard Chartered Bank, Alfian Taloputra memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,2 persen. Meski lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan Bank Dunia yakni 5,3 persen,  namun lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang hanya di kisaran 4,7 persen.

"Tahun ini pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. Motor utamanya investasi," ujar Aldian seusai menjadi pembicara di Seminar Edukasi Wealth on Wealth (WOW) yang diselenggarakan Standard Chartered di Jakarta, Selasa (26/1/2016).

Aldian menyebutkan, kondisi ekonomi global yang meningkat walaupun tidak signifikan, bisa menjadi penopang.

Sementara, di dalam negeri tahun 2016 ini dirinya melihat bahwa pemerintah mulai memfokuskan pada belanja infrastruktur. Belanja ini nantinya akan meningkatkan produktivitas serta menarik banyak investor datang ke Indonesia.

"Meningkat 8 persen dari 2015," ujar Aldian.

Selain itu, beberapa proyek infrastruktur juga sudah mulai lelang bahkan dari bulan Oktober 2015 lalu.

"Belanjanya bisa lebih cepat. Efek ke ekonominya lebih besar," ujar dia.

Kemudian kontribusi yang lebih baik juga datang dari belanja pemerintah daerah. Kata dia, pilkada serentak akan membantu belanja daerah lebih cepat.

Sementara dari sektor swasta, paket deregulasi pemerintah akan membuat perubahan struktural di Indonesia. Selain itu, volatilitas rupiah dia nilai akan stabil di tahun ini. "Menggairahkan bagi investasi swasta," ujar dia.

Selain itu, Aldian juga mengatakan inflasi tahun ini akan relatif terkendali. Hal ini didukung oleh rendahnya harga minyak sehingga masih ada ruang harga BBM subsidi turun. Dampaknya, akan kembuat ruang Bank Indonesia untuk memotong suku bunga.

"(BI rate) Masih bisa turun lagi 75 basis poin ke 6,75 persen. 25 di Februari dan 50 lagi di kuartal II 2016," ujar dia.

"Hal di atas yang menjadi faktor daya dorong ekonomi tahun ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com