"Harga bisa 100 persen naik. Petani yang tidur siang malam di lapangan 120 hari mereka mengambil untung hanya 10 persen. Sedangkan pedagang, tiba-tiba datang satu jam mau untung 100 persen. Apa benar?" ujar menteri Amran di kantor Ditjen Hortikultura, Jakarta Rabu (27/1/2016).
Dia mengatakan, persoalan selama ini berada di level rantai pasokan (supply chain) dan terjadi hampir di semua komoditas.
"Ini apa yang bermasalah? Supply chain yang harus diperbaiki. Di semua komoditas," ujar Amran.
Dia mengatakan persoalan supply chain ini lebih tepat jika ditangani oleh Kementerian Perdagangan. Pasalnya, Mendag lah yang sebenarnya berwenang untuk mengatur harga di tingkat pedagang.
"Pada siapa di tanya nya? Itu tepatnya di tanya ke sana (Menteri Perdagangan)," ujar dia.
Namun walaupun begitu, pihaknya tetap akan terus melakukan kordinasi dengan Kementrian Perdagangan. Dia mengaku dia sudah beberpa kali melakukan kordinasi untuk meredam harga komoditas pertanian yang meroket ini.
"Sudah rapat kemarin sekarang rapat lagi," kata Amran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.