Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Butuh Bank Nasional Hadir di Taiwan, Kinabalu dan Hongkong

Kompas.com - 27/01/2016, 19:23 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran bank nasional di Taiwan, Kinabalu (Malaysia), serta Hongkong sangat dibutuhkan agar remitansi tenaga kerja Indonesia (TKI) dapat terdata lebih akurat. Hal itu terungkap berdasarkan hasil survey Puslitfo Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Alvara Research Centre pada semester kedua 2015 lalu.

Menurut penelitian yang melibatkan 605 responden itu pengiriman uang dari ketiga negara penempatan tersebut diperkirakan lebih besar dari yang tercatat. Selama ini pengiriman uang oleh para TKI dilakukan melalui jalur formal, bukan bank. Penyebabnya adalah karena Indonesia tidak punya perwakilan bank nasional di Kota Kinabalu, Hong Kong dan Taiwan.

Terkait hal itu, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid mengatakan bahwa pihaknya akan mengajak Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melobi pemerintah Taiwan agar mengizinkan pembukaan perwakilan bank nasional. Upaya tersebut perlu dilakukan, karena jumlah remitansi TKI dari Taiwan khususnya, serta Asia-Pasifik pada umumnya lebih rendah dibandingkan remitansi tenaga kerja Filipina di luar negeri.

"Di Taiwan cukup sulit memperoleh izin membuka perwakilan bank nasional sehingga kita akan bekerjasama dengan BI dan OJK untuk melobi pemerintah Taiwan agar mempermudah pembukaan bank," kata Nusron, Rabu (27/1/2016). 

Jalur non-bank

Sementara itu, Direktur Alvara Research Centre, Hasanuddin Ali, menyatakan riset tersebut dilakukan guna menemukan jawaban dari Penyebab Rendahnya Remitansi TKI dari Asia Pasifik. Riset dilakukan secara kuantitatif dengan melakukan survei terhadap 300 TKI di Malaysia, 178 di Taiwan dan 127 responden di Hong Kong pada semester kedua 2015.

Berdasarkan hasil riset itu, lanjut Ali, mayoritas gaji TKI diberikan secara tunai (69,6%) dan sisanya dalam berbagai bentuk. Dari total gaji tersebut, 37,6% diantaranya dikirim ke Tanah Air, sedangkan 24,4% untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan 22,9% lagi ditabung.

Mayoritas TKI mengirimkan remitansi ke keluarga mereka secara rutin. Kebanyakan TKI di Hongkong (43,9%) mengirim remitansi HK$ 1501-2000 dalam sekali pengiriman. TKI di Malaysia (48,2%) mengirim 501-1000 ringgit Malaysia dan TKI Taiwan (42,6%) sebesar 5001-10.000 dolar Taiwan.

"Para TKI umumnya menggunakan jalur formal nonbank, kemudian jalur formal bank dan jalur informal," ujarnya.

Ali mengatakan, di Hongkong, mayoritas responden (83,3%) menggunakan jalur formal nonbank, yakni Western Union (59,05%) dan perusahaan remitansi lokal (37,14%) terutama Chandra Remittance. Adapun Bank Mandiri digunakan oleh TKI melakukan remitansi melalui jalur formal bank. Western Union paling banyak digunakan sebab mudah ditemui, pilihan channel pengambilan bervariasi dan kursnya kompetitif.

Sementara itu, TKI di Malaysia mengirim uang melalui jalur formal bank (59,7%) , dengan 45,9% diantaranya menggunakan Bank BNI, Bank BRI (22,7%) dan Bank Mandiri (16%). TKI yang menggunakan jalur formal nonbank, umumnya memanfaatkan perusahaan remitansi lokal (43,8%), khususnya EzMoney.

Menurut hasil riset yang disampaikan Hasanuddin Ali, mayoritas TKI di Taiwan  mengirim remitansi melalui jalur formal nonbank (73%) dan jalur informal (24,3%). Jalur formal nonbank yang banyak diminati adalah perusahaan remitansi lokal khususnya BNI Express (86,5%,) sedangkan jalur informal nonbank adalah Toko Indo (97,2%).

"TKI memanfaatkan BNI Express dan Toko Indo, sebab  waktu pengiriman cepat dan outlet-nya ada di mana-mana," katanya.

"Mereka (TKI) tidak mau menggunakan jalur formal bank, karena tidak ada bank Indonesia yang memiliki cabang di Taiwan. Mereka tidak mau memakai jasa bank Taiwan, karena biayanya cukup mahal," tambahnya.

Menurut data Puslitfo BNP2TKI, Malaysia, Taiwan dan Hong Kong merupakan tiga besar penempatan TKI di  Asia-Pasifik. Sejak tahun 2013-2015, jumlah penempatan TKI di ketiga negara mencapai 709.160 orang atau 58% dari total penempatan  TKI di seluruh negara penempatan yang berjumlah 1.217.776 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com