Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Terus Meningkat, Bea Masuk dan Cukai Miras Bakal Diturunkan

Kompas.com - 28/01/2016, 01:22 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dari tahun ke tahun jumlah kasus penyelundupan Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) atau minuman keras (miras) terus mengalami peningkatan.

Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan, terjadi peningkatan jumlah kasus dari tahun 2013 hingga 2015.

“Kalau kita melihat statistik penindakan tahun 2013, 2014, sampai Januari 2016 ada kecenderungan peningkatan penyelundupan miras,” kata Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (27/1/2016).

Sepanjang 2013 ada 444 kasus penyelundupan miras. Angka ini meningkat menjadi 631 kasus pada 2014, dan melonjak menjadi 968 kasus pada 2015. Sementara itu, hingga 26 Januari 2016 sudah ada 57 kasus.

Penindakan terhadap penyelundupan miras terus dilakukan. Tangkapan terarkhir adalah satu kontainer berisikan 1.115 karton miras yang berpotensi merugikan negara Rp 8,2 miliar.

Bambang menambahkan, berdasarkan tangkapan tersebut pihaknya bersama Badan Intelijen Negara (BIN) berpandangan, selain penindakan bersifat operasional, perlu peninjuan kembali terhadap kebijakan impor MMEA yang berlaku.

Hal itu mengingat volume pelanggarannya semakin meningkat setiap tahun dengan jumlah yang signifikan.

Selain itu, pemerintah akan meninjau kembali kebijakan di fiskal dan pembatasan kuota impor dari MMEA tersebut.

"Diharapkan kalau ada perubahan kebijakan, penerimaan negara bisa meningkat, sekaligus penyelundupan MMEA bisa berkurang,” sambung Bambang.

Kewajiban fiskal diturunkan

Menurut Bambang, penyelundupan miras terjadi karena struktur bea masuk ataupun cukai impor tidak ideal.

“Yang ideal adalah kita harus mempunyai struktur bea masuk dan cukai yang membuat impor ilegal itu menurun. Jadi orang lebih tidak berkeberatan impor secara legal,” kata Bambang.

Apabila importir melakukan kegiatan importasi secara legal, tentu importir tersebut akan membayar bea masuk ataupun cukai. Dengan demikian, penerimaan negara meningkat.

Namun, Bambang belum menyebutkan jelas berapa penurunan bea masuk dan cukai miras impor tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com