Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Lanjutkan Kenaikan

Kompas.com - 28/01/2016, 06:39 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia mengakhiri perdagangan bergejolak dengan lebih tinggi pada Rabu (27/1/2016) waktu setempat (Kamis pagi WIB), meskipun data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah negara tersebut naik ke tingkar rekor.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, ditutup naik 85 sen menjadi 32,30 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret, patokan Eropa untuk minyak mentah, melonjak 1,30 dollar AS menjadi 33,10 dollar AS per barrel.

Dalam kelanjutan perdagangan yang bergejolak sejak pekan lalu, WTI dan Brent dibuka dalam posisi merah, tetapi melambung naik tajam setelah Departemen Energi AS (DoE) mengatakan persediaan minyak mentah komersial AS melompat 8,4 juta barrel menjadi di 494,9 juta barrel, untuk pekan yang berakhir 22 Januari.

Angka itu sekitar dua kali lipat peningkatan yang diperkirakan dan merupakan posisi di rekor tertinggi.

Bob Yawger dari Mizuho Securities menyebutkan,  reaksi positif pasar tersebut karena kenaikan masih di bawah 11,4 juta barrel seperti yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute pada Selasa.

"Pasar sangat ingin untuk memilih terbawahnya," kata dia.

Laporan DoE juga menunjukkan penurunan persediaan bahan bakar distilasi AS, yang termasuk diesel, sebesar 4,1 juta barrel. Produksi minyak mentah AS merosot 14.000 barrel per hari menjadi 9,22 juta barrel per hari.

Sementara itu, Abdalla El-Badri, Ketua Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), meminta produsen minyak di luar kelompok itu untuk membantu mengurangi kelebihan pasokan global.

"Sangat penting bahwa semua produsen utama duduk untuk datang dengan solusi ini," kata El-Badri, Senin, di sebuah konferensi di London.

Ada juga berita yang melaporkan bahwa kepala perusahaan minyak Rusia Lukoil menyatakan Rusia harus bekerja sama dengan OPEC untuk memotong pasokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com