Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melemah, Rupiah Intip Level 13.900 Lagi

Kompas.com - 28/01/2016, 09:22 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (28/1/2016) pagi ini bergerak melemah. Rupiah kembali mengintip level 13.900.

Data Bloomberg menunjukkan, pukul 09.00 WIB, mata uang garuda berada di posisi Rp 13.895 per dollar AS, melemah 0,14 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada 13.876.

Kemarin rupiah di pasar spot ditutup menguat 9,5 poin ke level Rp 13.876. Sementara kurs tengah Bank Indonesia juga menguat 0,24 persen menjadi 13.871.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, pergerakan nilai tukar rupiah akan cenderung negatif karena meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi China.

Peningkatan kekhawatiran ini terlihat dari hasil survei pricewater House Cooper (PwC) terhadap 1.409 CEO dari 83 negara mencatat pesimisme yang meningkat. Hanya 27 persen responden yang meyakini ekonomi global membaik tahun 2016 ini, turun dari angka tahun lalu sebesar 37 persen.

Tumpuan pertumbuhan bisnis para CEO adalah China dan Amerika Serikat, kemudian Inggris dan Jerman.

"Perlambatan ekonomi China sebagai alasan pesimisme tersebut," kata Lana dalam riset seperti dikutip Kontan.

Sementara sentimen dari domestik adalah pemerintah akan menerbitkan seluruh rencana penerbitan global bond pada Q1-2015 ini dengan nilai sebesar 10,7 miliar dollar AS.

Lana bilang, percepatan ini untuk mengantisipasi naiknya suku bunga global akibat rencana the Fed naikkan suku bunga di tahun 2016 ini dan untuk menopang cadangan devisa. Kemungkinan pasar akan menyerap dengan penerbitan tersebut.

Pemerintah berencana menerbitkan obligasi Rp 605 triliun. Sekitar 30 persen di antaranya atau Rp 200 triliun akan diterbitkan dalam obligasi global atau sekitar 14,3 miliar dollar AS. Pada Desember 2015 lalu pemerintah baru menerbitkan 3,5 miliar dollar AS.

Dengan kedua sentimen tersebut, Lana melihat nilai tukar rupiah akan cenderung melemah hari ini namun masih dalam rentang sempit.

Dugaannya, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.850- Rp 13.880 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com