Operasi Freeport terancam berhenti sementara lantaran hingga hari ini raksasa tambang asal Amerika Serikat itu belum mengantongi izin ekspor konsentrat yang baru.
"Kan enggak mesti izin (ekspor) habis terus berhenti (operasinya). Masih ada waktu untuk negosiasi. Kita tidak punya bayangan untuk menghentikan kegiatan mereka," kata Sudirman Rabu (27/1/2016).
Lebih lanjut eks bos PT Pindad (Persero) itu menuturkan, tugas pemerintah adalah memfasilitasi pelaku usaha agar bisnis berjalan. Dengan begitu perekonomian bisa bergerak, dan masyarakat setempat juga mendapat manfaat.
Adapun mengenai lamanya negosiasi itu, Sudirman mengatakan hal tersebut tergantung penawaran dari Freeport. Pemerintah sendiri mensyaratkan agar Freeport menyetor jaminan kesungguhan pembangunan smelter sebesar 530 dollar AS.
"Itu yang akan dijadikan bahan negosiasi," ucap Sudirman.
Yang pasti, sebut dia, syarat pembayaran bea keluar 5 persen jelas harus disepakati oleh pihak Freeport. Pengenaan bea keluar 5 persen ini dikarenakan Freeport belum mencapai perkembangan pembangunan smelter sesuai target.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.