Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perencanaan Keuangan Butuh Kepercayaan dan Pendidikan

Kompas.com - 28/01/2016, 19:10 WIB

KOMPAS.com - Perencanaan keuangan membutuhkan kepercayaan dan pendidikan. Catatan tersebut mengemuka sebagaimana disampaikan Direktur Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mochamad Muchlasin dalam pembukaan Sun Life Edufair 2016 yang digelar sampai dengan Minggu (31/1/2016) sejak Kamis ini di Jakarta.

Jajak pendapat terkini OJK pada 2015 menunjukkan bahwa dari 100 orang yang disurvei, hanya 17 orang yang memahami asuransi. "Jumlahnya masih sedikit," kata Muchlasin saat pembukaan perhelatan itu bersama Direktur Utama Sun Life Financial Indonesia Elin Waty dan pakar pendidikan Arif Rahman.

Dari data tersebut, imbuh Muchlasin, muncul kesimpulan bahwa cara kerja asuransi masih belum banyak dipahami orang. "Belum ada trust," katanya.

Berangkat dari hal tersebut, lanjut Muchlasin, OJK hingga kini telah menjalankan program pendidikan pemahaman perencanaan keuangan, termasuk asuransi, ke berbagai kalangan, khususnya siswa sekolah lanjutan hingga mahasiswa perguruan tinggi. "Kami membuat kurikulum mulai dari kelas X," katanya lagi.

Sementara itu, Arif Rahman mengatakan saat ini perencanaan keuangan untuk pendidikan menjadi bagian penting. "Pembiayaan pendidikan memang harus direncanakan sedini mungkin," katanya.

Lebih lanjut, Elin Waty menambahkan selama pameran berlangsung, ada tiga tema bahasan yakni bagaimana cara mendidik anak di era digital, bagaimana cara menjadi "sahabat terbaik" bagi anak-anak, dan cara mengetahui potensi anak.

Primus Logo Sun Life Financial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com