Produk ini menjawab kebutuhan akan pentingnya pemahaman akan risiko piutang pada perdagangan ekspor bagi para pelaku industri.
Selain itu, peluncuran produk ini juga sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan potensi perdagangan ekspor komoditas nonmigas di tahun 2016.
“Berbagai faktor dapat menimbulkan risiko gagal bayar pada transaksi perdagangan ekspor, hal ini tentu saja dapat merugikan bisnis para pelaku industri. AIG Indonesia berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perdagangan ekspor non-migas di Indonesia melalui asuransi Trade Credit," kata Direktur AIG Indonesia jelas Sonny Lambey dalam keterangan resmi, Jumat (29/1/2016).
AIG Indonesia pun melakukan serangkaian program edukasi dalam bentuk seminar untuk meningkatkan kesadaran para pelaku industri akan pentingnya pemahaman risiko-risiko saat melakukan perdagangan ekspor.
“AIG telah memiliki pengalaman memberikan perlindungan perdagangan ekspor melalui produk Asuransi Trade Credit selama lebih dari 30 tahun di dunia," tutur Head of Trade Credit, Political & Surety of AIG Asia Pacific Christopher Shortell.
Risiko gagal bayar dapat disebabkan oleh faktor iklim ekonomi, keuangan, politik ataupun bencana alam.
Hal-hal ini yang menjadi fitur perlindungan dari Asuransi Trade Credit.
Asuransi Trade Credit memberikan perlindungan bagi produk-produk non-migas seperti agrobisnis, kimia dan obat-obatan, makanan dan minuman, furniture, tekstil, suku cadang kendaraan bermotor, ban kendaraan, sepatu, elektronik,dan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.