Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pertimbangkan Subsidi Elpiji Ala India

Kompas.com - 01/02/2016, 07:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mulai tahun ini akan melakukan pilot project penyaluran subsidi tertutup elpiji, dengan empat opsi metode.

Pertama penggunaan kartu untuk membatasi jumlah pembelian. Kedua, subsidi langsung seperti yang dilakukan oleh India. Ketiga, penggunaan skan sidikjari (fingerprint) untuk tiap keluarga. Keempat, penggunaan ponsel dan pin khusus untuk pembelian elpiji, seperti yang dilakukan oleh Peru.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Wiratmaja Puja mengatakan, dari hasil diskusi dan berbagi pengalaman dengan sejumlah negara, subsidi tertutup elpiji ala India dirasa paling cocok.

"India itu memberikan susbidi (langsung) dan (sekaligus) membatasi jumlah per keluarga. Tiap keluarga hanya boleh membeli satu botol, 18 kilogram, setiap bulan (pembatasan volume). Subsidinya (langsung) dikirim ke rekening bank," jelas Wiratmaja, di Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Sebelumnya kata dia, India pernah mencoba melakukan transfer uang tunai, untuk penyaluran subsidi elpiji. Namun, metode ini gagal. Akhirnya, pemerintah India membuatkan satu keluarga satu rekening bank, untuk penyaluran subsidinya.

Wiratmaja mengatakan, pengalaman India dalam menemukan metode penyaluran subsidi elpiji bisa dijadikan pembelajaran bagi pemerintah Indonesia. Sebelum menerapkan metode subsidi tertutup dua metode tersebut, pemerintah India juga pernah gagal menggunakan metode dua harga.

"Mereka pernah mencoba metode dua harga, dan itu gagal juga, ribet sekali. Dia (India) tidak menyarankan dua harga," kata Wiratmaja.

Tahun ini pemerintah mengalokasikan subsidi elpiji sebanyak 6,6 juta metrik ton. Berdasarkan peraturan Presiden, yang berhak menerima subsidi elpiji ini adalah rumah tangga miskin dan usaha mikro.

Pemerintah juga terus merambah rumah tangga yang saat ini belum menikmati subsidi elpiji. Empat depo elpiji dibangun tahun ini yakni di Wayane, Bima, Kupang, serta Jayapura. Tabung-tabung elpiji diharapkan bisa dibagikan tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com