Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Barang yang Diangkut Kapal Laut Naik Tipis

Kompas.com - 01/02/2016, 18:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah barang yang diangkut kapal laut pada Desember 2015 mencapai 22,3 juta ton, atau naik 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 22 juta ton.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Panjang dan Balikpapan, masing-masing kenaikannya 26,65 persen, 3,38 persen, dan 0,68 persen.

“Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut di Pelabuhan Tanjung Perak dan Makasar mengalami penurunan masing-masing 6,57 persen, dan 3,88 persen,” kata Suryamin dalam paparan laporan BPS Senin (1/2/2016) di Jakarta.

Secara kumulatif, Januari-Desember 2015 jumlah barang yang diangkut kapal laut mencapai 238,3 juta ton atau naik 5,67 persen dibandingkan periode sama tahun 2014 yang sebesar 225,6 juta ton. Peningkatan jumlah barang yang diangkut terjadi di Pelabuhan Panjang dan Tanjung Priok dengan kenaikan masing-masing sebesar 34,6 persen dan 15,86 persen. Sebaliknya, jumlah barang yang diangkut kapal laut mengalami penurunan di Pelabuhan Makassar, Tanjung Perak, dan Balikpapan, masing-masing sebesar 16,14 persen, 10,51 persen, dan 1,58 persen.

KA Logistik Sepi

Jika terjadi kenaikan jumlah barang yang diangkut kapal laut, maka tidak demikian dengan kereta api. Suryamin mengatakan, terjadi penurunan jumlah barang yang diangkut kereta api. “Selama Januari-Desember 2015, jumlah barang yang diangkut kereta api mencapai 32 juta ton atau turun 4,26 persen dibanding periode sama tahun 2014 yang mencapai 33,4 juta ton,” ungkap Suryamin. Penurunan terjadi di wilayah Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera masing-masing sebesar 10,41 persen, dan 1,16 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com