Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI Sebut Ada PHK di Yamaha, Honda, dan Kawasaki

Kompas.com - 05/02/2016, 13:13 WIB
Ramanda Jahansyahtono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, menyebutkan, beberapa pabrik otomotif asal Jepang, seperti Honda, Yamaha, dan Kawasaki sudah melakukan perumahan pekerjanya.

Namun, pabrikan motor tersebut kata Said tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan tetap, melainkan pada karyawan kontrak.

"Jadi di industri motor seperti Honda, Kawasaki, Yamaha dan beberapa merk lainnya terjadi pengurangan karyawan, tapi pada karyawan kontrak yang sudah habis masa kontrak dan tidak diperpanjang. Bukan pada karyawan tetap," ujarnya kepada Kompas.com Jumat, (5/2/2016).

Dia menjelaskan, PHK ini terjadi diakibatkan karena penjualan sepeda motor yang semakin menurun. Tahun 2015 lalu penjualan sepeda motor hanya mencapai 6.480.155 unit, atau turun 18 persen jika dibandingkan perolehan pada 2014 sebanyak 7.908.941 unit.

Penurunan itu akibat pelambatan ekonomi yang berdampak pada lesunya penjualan kendaraan. (baca juga: Setiap Hari 17.753 Motor Terjual Sepanjang 2015)

Dia menuturkan, perihal berapa banyak pekerja yang akan di pemasukan di sektor industri komponen otomotif yang semakin menurun memaksa perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, seperti Yamaha, Honda, dan Kawasaki melakukan efisiensi. Salah satunya dengan mengurangi pekerja.

Jumlah pekerja di perusahaan otomotif asal kepang ini kata Said jumlahnya bisa mencapai ribuan. Namun dirinya mengaku belum bisa memberikan angka yang pasti karena belum mendapatkan laporan yang detail.

"Tepatnya belum bisa didapat. Baru bisa didapat akhir tahun karena tiap bulan jumlah yang habis kontrak angkanya beda-beda," ujarnya.

"Tapi kalau dari prediksi lisan, di Industri Yamaha, Kawasaki, dan Honda bisa ribuan. Sekali kontrak setiap bulan 1 perusahan bisa 50 sampai 100 orang," ujar Ikbal.

Sebelumnya, KSPI mengingatkan pemerintah bahwa potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) masih menghantui Indonesia, khususnya pada industri migas, komponen otomotif, dan komponen elektronik. (Baca juga: Jumlah Karyawan yang Terkena PHK Bisa Mencapai 10.000 Orang)

KSPI mencatat, sejak Januari 2016, jumlah PHK mencapai 8.000 tenaga kerja. Rinciannya, Panasonic dan Toshiba mem-PHK 2.145 orang, perusahaan elektronik Korea bernama Samoin 1.166 orang, Starlink 452 orang, dan perusahaan yang bergerak di sektor industri perminyakan 5.000 orang. Jika pemerintah tidak cepat tanggap hingga akhir 2016, potensi PHK bisa mencapai 50.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com