Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Perang dan Harga Minyak Hancurkan Ekonomi Timur Tengah

Kompas.com - 05/02/2016, 15:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters
WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank Dunia menyatakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara tahun 2015 diprediksi hanya 2,6 persen.

Angka ini lebih rendah dibandingkan prediksi sebelumnya, yakni 2,6 persen disebabkan peperangan, terorisme, dan jatuhnya harga minyak.

Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia mengatakan, perang di Suriah dalam 5 tahun terakhir dan dampaknya ke negara-negara sekitarnya telah menciptakan kerugian sebesar 35 miliar dollar AS.

Turunnya harga minyak menjadi 30 dollar AS per barel dari sebelumnya 100 dollar AS per barel juga menciptakan masalah besar bagi pengekspor minyak di Timur Tengah.

Akhirnya, penerimaan negara turun tajam dan menyebabkan defisit anggaran. Bank Dunia menyatakan, utang pemerintah Arab Saudi dapat mencapai 20 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2017.

Angka ini 10 kali lipat lebih besar dibandingkan hanya 2,2 persen dari PDB pada tahun 2013. Eksportir minyak terbesar, sepert Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab memiliki cadangan minyak yang besar untuk mengatasi defisit dalam beberapa tahun ke depan.

"Namun, pada besaran pengeluaran saat ini dan harga minyak yang hanya sampai 40 dollar AS per barel, Arab Saudi hanya bisa mempertahankan cadangan hingga akhir dekade ini," tulis Bank Dunia.

Bank Dunia memprediksi kerugian antara 3,6 miliar hingga 4,5 miliar dollar AS hanya di 6 kota Suriah saja, seperti Aleppo, Dar'a, Hama, Homs, Idlib, dan Latakia yang terdampak perang.

Hal yang sama terjadi di Yaman, dengan kerugian antara 4,5 miliar hingga 5,5 miliar dollar AS di kota-kota seperti ibukota Sanaa, Aden, Taiz, dan Zinjibar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com