Tahun Ini, Bank Bukopin Ingin Fokus Biayai Industri Kreatif

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi menyatakan, perseroan ingin fokus menyalurkan kredit atau pembiayaan di sektor industri kreatif.

Pasalnya, industri kreatif kini tengah menggeliat dan terbukti mampu bertahan di tengah gejolak perekonomian.

"Sektor yang mau didorong tahun ini adalah industri kreatif. Industri kreatif macam-mcam, ada kerajinan, craft, batik, desain, fashion," kata Glen kepada Kompas.com di Jakarta pekan lalu.

Glen menyatakan, industri kreatif yang tampaknya kecil ini ternyata memberikan dampak yang besar dalam penyaluran kredit perseroan.

Industri yang besar, misalnya properti maupun pertambangan, justru kini malah menurun lantaran daya beli yang turun dan harga komoditas yang anjlok.

Selain sektor industri kreatif, Glen mengaku Bank Bukopin juga ingin mendorong porsi pembiayaan di sektor kemaritiman.

Ia memberi contoh, beberapa waktu lalu perseroan memberikan pembiayaan kepada sektor transportasi laut yang memberikan berbagai dampak positif bagi banyak pelaku usaha.

"Maritim juga saya dorong. Saya baru membiayai transportasi laut untuk angkutan barang dan ternyata sangat menolong bagi industri karena biayanya lebih murah," ujar Glen.

Hingga kuartal III 2015, Bank Bukopin telah menyalurkan kredit sebesar Rp 62,7 triliun, tumbuh 24,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 50,4 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit didorong sektor ritel yang meningkat 22,56 persen menjadi Rp 39,59 triliun.