Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Kilang Mini Dinilai Jadi Solusi Kurangi Subsidi BBM

Kompas.com - 05/02/2016, 21:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat energi, Fahmi Radhi meminta pemerintah segera merealisasikan program pembangunan kilang minyak.

Meskipun Presiden Jokowi telah meneken Perpres Nomor 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak di Dalam Negeri pada 22 Desember 2015 lalu, namun konsistensi pemerintah dalam program pembangunan kilang tetap harus diawasi.

Menurut Fahmi, pembangunan kilang baru bisa mengurangi impor BBM yang terus melonjak setiap tahun. Dengan pertumbuhan konsumsi BBM sebesar 5 persen per tahun, pada 2018 diperkirakan kebutuhan BBM di dalam negeri mencapai 77 juta kiloliter (kl).

Tanpa pembangunan kilang baru, ketersediaan stok aman BBM di dalam negeri hanya sebesar 40 juta kiloliter.

"Pembangunan kilang tidak boleh ditunda-tunda mengingat kebutuhan terhadap BBM di dalam negeri yang saat ini berasal dari impor terus meningkat," kata Fahmi, dihubungi wartawan Jumat (5/2/2016).

Namun demikian, biaya pembangunan kilang sangat besar, yakni 10 – 12 miliar dollar AS untuk kapasitas 300.000 barel per hari.

Oleh karena itu, dia menyatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih mendorong pembangunan kilang mini. Kilang jenis ini cukup dengan biaya pembangunan sebesar 50 – 150 juta dollar AS untuk kapasitas 6.000 sampai dengan 18.000 barel per hari.

Dengan membangun 10 kilang mini misalnya, bisa mendapatkan kapasitas hampir 100.000 – 200.000 barrel per hari dengan biaya investasi yang jauh lebih rendah, jika dihitung secara proporsional per barrelnya.

Melalui konsep kilang mini, alokasi crude dengan harga di mulut sumur akan menciptakan efisiensi dalam hal memangkas biaya transportasi (seperti pada konsep mine-mouth power plant).

Apalagi pembangunan kilang mini pada lokasi-lokasi sumur minyak yang tersebar di berbagai daerah dapat menciptakan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat sekitar.

"Kilang mini adalah solusi jitu dan strategis dalam mengatasi impor BBM Indonesia yang terus melonjak. Dengan kilang mini, Indonesia akan mampu mengolah minyak secara mandiri sehingga pelan-pelan akan mengurangi impor BBM. Dengan demikian, subsidi BBM juga akan berkurang," papar Fahmi.

Menurut Fahmi, agar investor tertarik membangun kilang mini, pemerintah harus mempermudah dan memberikan insentif kepada investor.

Apalagi jika ada investor yang telah berinisiatif membangun kilang mini dan sudah berjalan, maka pemerintah seharusnya mendukung agar konsep kilang mini dapat diimplementasikan lebih banyak lagi.

Direktur Pembinaan Hilir Ditjen Migas Kementerian ESDM, Setyo Rini Tri Hutami mengatakan, Kementerian ESDM akan mendukung pembangunan kilang mini.

Saat ini Kementerian ESDM sedang menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) sebagai payung hukum pembangunan kilang mini di beberapa daerah yang memiliki sumur minyak.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com