Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank-bank BUMN Akan Jadi Pelopor Penurunan Suku Bunga Pinjaman

Kompas.com - 06/02/2016, 18:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih tingginya suku bunga pinjaman di perbankan dinilai menjadi salah satu penyebab usaha kecil menengah (UKM) sulit tumbuh. Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkali-kali menyentil bank-bank yang masih menerapkan suku bunga double digit  alias di atas 10 persen.

Pada Jumat (5/2/2016), titik terang muncul setelah Kalla memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno ke kantornya. Kalla ingin semua bank BUMN menjadi pelopor penurunan suku bunga perbankan. "Iya harus semua (Bank BUMN mulai menurunkan suku bunga," ujar Kalla setelah bertemu Rini.

Bak gayung bersambut, Rini memastikan bahwa keempat bank BUMN yakni BRI, Mandiri, BNI, dan BTN siap memenuhi keinginan Wapres. "Tentunya yang bisa dilakukan paling utama memang dengan bank BUMN karena kita sebagai pemain yang kalau kita berempat boleh dikatakan yang terbesar di perbankan nasional," kata Rini

Mengenai besaran penurunan, Rini akan mengupayakan suku bunga pinjaman turun menjadi single digit atau di bawah 10 persen. Keputusan itu tak perlu ditunggu lama, sebab ia menuturkan kebijakan itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

Pemerintah berharap, penurunan suku bunga pinjaman di bank-bank BUMN bisa diikuti oleh bank-bank swasta lainnya. "Insya Allah (dalam waktu dekat). Ada beberapa hal yang harus kita detailkan dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nanti pak Muliaman (Ketua OJK) juga sedang ke luar negeri, kalau sudah pulang akan kami finalkan," ucap Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com