Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas mengatakan, pergerakan pasar hari ini akan lebih dipengaruhi oleh sentimen ekonomi dalam negeri.
Sentimen pertama, yakni dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan perbaikan pada kuartal IV 2015.
"Walaupun (pertumbuhan ekonomi) melambat secara tahunan, namun di kuartal IV sudah mulai membaik," kata Lana dalam paparan risetnya, Selasa (09/02/2016).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 tercatat sebesar 4,79%, atau melambat dibandingkan 5,2% pada 2014.
Menurut Lana, kinerja ekonomi pada kuartal IV 2015 yang mencapai 5,04% tersebut menunjukkan perbaikan yang didorong oleh bertumbuhnya pengeluaran pemerintah hingga 41,3% secara kuartalan.
Di sisi lain, secara triwulanan konsumsi rumah tangga tumbuh tipis 0,01%, investasi tunbuh 5,01%, ekspor tumbuh negatif 1,85% . Hal tersebut disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan impor yang tumbuh 5,7% sebagai konfirmasi dari perbaikan ekonomi.
Sentimen kedua yang mempengaruhi pasar adalah data Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK).
Survei BPS terhadap 4.514 pimpinan perusahaan besar menunjukkan ITB kuartal I 2016 tercatat 104,28, atau melambat dibandingkan kuartal IV 2015 sebesar 105,22.
Meskipun ITB melambat tetapi masih berada di atas angka 100. Artinya, kondisi bisnis masih berjalan baik.
Sedangkan survei BPS terhadap 14.594 rumah tangga menunjukkan ITK mengalami tren optimisme yang menguat di kuartal I 2016 karena ekspekstasi membaiknya pendapatan, relatif rendahnya angka inflasi dan membaiknnya konsumsi.
Peningkatan ITK ini biasanya akan diikuti perbaikan ITB pada kuartal berikutnya.
Lana memperkirakan Indeks future bursa Asia tercatat merah hari ini. Hal ini sebagai indikasi potensi koreksi bursa Asia hari ini, akibat sentimen negatif bursa global dan harga minyak mentah yang kembali turun untuk jenis WTI dibawah US$ 30 per barrel.
Sedangkan rupiah diproyeksi kemungkinan akan melemah di kisaran Rp.13.600 - Rp.13.680 per dollar AS. (Dina Mirayanti Hutauruk)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.