Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

150 Perusahaan Minyak dan Gas Terancam Bangkrut

Kompas.com - 09/02/2016, 11:08 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg
TOKYO, KOMPAS.com — Sebanyak 150 perusahaan minyak dan gas terancam bangkrut, menurut konsultan energi IHS Inc. Penyebabnya, kenaikan suplai minyak mendorong penurunan harga minyak dunia.

Jumlah perusahaan yang terdampak pada penurunan harga minyak tersebut naik dua kali lipat dari 60 perusahaan yang sudah dinyatakan bangkrut tahun lalu. Demikian menurut Bob Fryklund, kepala analis di IHS, dalam sebuah wawancara.

Jika ada goncangan lebih lanjut, hal tersebut akan mendorong skema merger dan akuisisi pada perusahaan minyak dan gas ini. Sebelumnya, skema ini masih ditahan sebab pembeli dan penjual masih belum sepakat pada nilai aset.

Harga minyak turun 70 persen dalam dua tahun terakhir seiring peningkatan produksi minyak di Amerika Serikat (AS) serta di negara-negara produsen minyak dalam Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Jika ada penambahan jumlah perusahaan minyak dan gas yang bangkrut, hal ini mengindikasikan harga energi tersebut sudah menyentuh level terendah. Kondisi ini bisa mendorong penjualan aset perusahaan minyak dan gas hingga 230 miliar dollar AS.

"Tidak akan ada yang membeli karena ada missmatch antar-ekspektasi," kata Fryklund dalam sebuah wawancara di Tokyo. "Kami perlu menutup jurang perbedaan tersebut, dan yang akan terjadi adalah sisa dari perusahaan yang bangkrut akan melanjutkan usaha," lanjut dia.

Lebih jauh lagi, menurut Fryklund, perusahaan yang berencana berinvestasi harus menunggu setidaknya selama enam bulan hingga harga minyak kembali naik dan mereka memiliki kepercayaan untuk pulih.

IHS menambahkan, rendahnya harga minyak juga mendorong efisiensi. Ongkos operasi per barrel turun sekitar 35 persen tahun lalu di Amerika Utara, dan turun 20 persen secara global.

IHS memperkirakan, produksi minyak Amerika Serikat bakal turun sekitar 600.000 barrel per hari tahun ini. Namun, pihak penambang akan meningkatkan produksi minyak lagi jika harga minyak menyentuh 45 dollar AS per barrel dalam enam bulan mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com