Izin ekspor konsentrat itu berlaku untuk enam bulan ke depan dengan kuota 1 juta ton.
Meski sudah mengeluarkan surat izin ekspor, Bambang mengaku akan terus membahas setoran uang jaminan pembangunan smelter dengan Freeport.
"Sebenarnya keharusan uang jaminan 530 juta dollar AS enggak ada di aturan. Itu usaha pemerintah untuk mendorong Freeport membangun smelter," kata Bambang.
Freeport belum menyetor uang jaminan sebesar 530 juta dollar AS karena kesulitan finansial.
Alasan ini sempat dipertanyakan sejumlah Anggota Komisi VII DPR RI karena Freeport sudah puluhan tahun menambang sumber daya alam di Papua. (Baca : Bupati Mimika kecam Freeport karena tak mau bangun smelter di Papua)