Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup Menguat, IHSG "Parkir" di 4.775,86

Kompas.com - 11/02/2016, 16:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (11/2/2016). Sempat menyentuh zona merah, indeks akhirnya mampu rebound hingga akhir perdagangan.

Indeks mampu menguat di tengah memerahnya bursa regional dan global. Investor asing kembali masih ke lantai bursa dan mencatatkan net sell.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat sebesar 43,37 poin atau 0,91 persen di posisi 4.775,86. Sebanyak 147 saham diperdagangkan menguat, 111 saham melemah dan 103 saham stagnan.

Volume perdagangan mencapai 4,56 miliar saham senilai Rp 6,71 triliun. Net sell oleh asing di pasar reguler sepanjang hari ini mencapai Rp 859,1 miliar dan di seluruh pasar Rp 847,5 miliar.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG yakni ASII (Rp 7.125), BBCA (Rp 13.350), BBRI (Rp 11.875), TLKM (Rp 3.430), BMRI (Rp 10.000), BBNI (Rp 5.400) dan WSKT (Rp 1.915).

Dari 10 indeks sektoral saham, hanya satu yang melemah dan selebihnya menguat. Sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,35 persen).

Adapun sektor yang menguat yakni pertambangan (1,13 persen), industri dasar (1,83 persen), aneka industri (4,06 persen), konsumer (0,25 persen), properti (1,45 persen), infrastruktur (0,5 persen), keuangan (1,12 persen), perdagangan (0,02 persen) dan manufaktur (1,17 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik sebagian besar melemah, menyusul perhatian investor terhadap harga minyak.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ditutup melemah 3,9 persen di posisi 18.545,80 setelah liburan tahun baru China. Sementara itu indeks Kospi di bursa Seoul turun 2,9 persen di level 1.861,54.

Adapun indeks ASX 200 di bursa Sydney ditutup menguat 1 persen 4.821,10 dan bursa Tokyo hari ini tutup karena libur nasional.

Namun demikian, nilai tukar rupiah di pasar spot pada sore hari ini melemah tipis setelah beberapa hari sebelumnya reli. Sore ini mata uang garuda ditransaksikan di Rp 13.463 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com