Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tipis, Surplus Neraca Perdagangan RI Hanya 50,6 Juta Dollar AS

Kompas.com - 15/02/2016, 13:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Januari 2016 mengalami surplus sebesar 50,6 juta dollar AS.

Surplus neraca perdagangan makin tipis dibandingkan Januari 2015 yang mencapai 632,3 juta dollar AS.

"Penyebab utamanya karena rendahnya harga-harga komoditas," ucap Kepala BPS Suryamin, dalam paparan Senin (15/2/2016).

Surplus neraca perdagangan yang mencapai sebesar 50,6 juta dollar AS, terjadi lantaran nilai ekspor Indonesia pada bulan lalu sebesar 10,5 miliar dollar AS, sedangkan nilai impornya sebesar 10,45 miliar dollar AS.

Sebagai pembanding, pada Januari 2015, nilai ekspor mencapai 13,24 miliar dollar AS, sedangkan nilai impornya hanya 12,61 miliar dollar AS. Dengan demikian surplus neraca perdagangan Januari tahun lalu mencapai 632,3 juta dollar AS.

Suryamin merinci, surplus neraca perdagangan Januari 2016 yang sebesar 50,6 juta dollar AS, terdiri dari surplus perdagangan nonmigas sebesar 164,5 juta dollar AS, dan defisit migas yang sebesar 113,9 juta dollar AS.

"Perdagangan migas yang defisit 113,9 juta dollar AS, terdiri dari minyak mentah yang defisit 37,4 juta dollar AS, hasil minyak defisit 599 juta dollar AS, sedang gas surplus 522,5 juta dollar AS," kata Suryamin.

Defisit dengan ASEAN

Pada bulan Januari 2016, perdagangan RI dengan negara-negara ASEAN mengalami defisit sebesar 72,1 juta dollar AS.

Defisit terbesar terjadi pada perdagangan dengan Thailand sebesar 328,6 juta dollar AS. Sementara dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, perdagangan RI masih mencetak surplus.

"Jadi di MEA ini, lawan kita terberat cuma dengan Thailand," ucap Suryamin.

Adapun perdagangan dengan negara-negara Uni Eropa, Indonesia mencetak surplus sebesar 187,5 juta dollar AS, dengan Jepang surplus 145,2 juta dollar AS, dengan Amerika Serikat surplus 724,9 juta dollar AS dan dengan India surplus sebesar 421,1 juta dollar AS.

Pada Januari 2016, defisit perdagangan terbesae terjadi dengan Tiongkok yang mencetak defisit hingga 1,59 miliar dollar AS.

Perdagangan RI juga mengalami defisit dengan Australia sebesar 80,3 juta dollar AS, Korea Selatan sebesar 45 juta dollar AS, dan Taiwan sebesar 16 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com