Pasalnya, jumlah kecelakaan fatal menurun hingga dua per tiga.
Dalam pernyataan resminya, Senin (15/2/2016), IATA menyebut ada 4 kecelakaan fatal yang seluruhnya menimpa pesawat jenis turboprop dengan jumlah korban tewas 136 orang.
Angka ini lebih kecil dibandingkan tahun 2014 lalu, saat terjadi 12 kecelakaan fatal.
Angka yang dirilis tersebut tidak termasuk kecelakaan fatal pesawat Germanwings 9525 pada awal 2015 akibat aksi bunuh diri pilot dan Metrojet 9268 akibat dugaan aksi terorisme.
Alasannya, kedua kecelakaan tersebut disebabkan tindakan pelanggaran hukum.
"Penerbangan kian aman dan industri semakin giat meminimalisir risiko. Semua kawasan kecuali Amerika Utara menunjukkan perbaikan performa keselamatan pada tahun 2015," kata pihak IATA.
"Terkait jumlah kecelakaan fatal, tahun 2015 merupakan tahun yang sangat aman," jelas CEO IATA Tony Tyler.
IATA mencatat, hanya ada 1 kecelakaan besar dalam setiap 3,1 juta penerbangan pada tahun 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.