Dividen Bank BUMN Dipatok di Kisaran 20-30 Persen

Deputi Bidang Jasa Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan, hal tersebut dikarenakan perekonomian tahun 2016 ini dan ke depan masih belum menunjukkan kepastian perbaikan.

“Untuk tahun depan ada yang bilang sudah membaik, ada yang bilang belum. Jadi lebih baik kita konservatif, karena ingin menjaga CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal) sampai 2019,” kata Gatot di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Gatot menuturkan setoran pajak dan dividen BUMN jasa pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar 2,81 persen dibandingkan tahun 2015 dari Rp 46,12 triliun menjadi Rp 47,41 triliun.

Setoran pajak dari BUMN jasa pada tahun 2016 ditargetkan Rp 34,63 triliun. Adapun setoran dividen dari BUMN jasa pada tahun 2016 ditargetkan Rp 12,77 persen. Sehingga total pajak dan dividen tahun 2016 menjadi Rp 47,41 triliun.

Sementara itu, dividen dari BUMN perbankan diproyeksikan sebesar Rp 6,9 triliun atau lebih rendah dibandingkan realisasi 2015 yaitu Rp 10,26 triliun.