Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Kalau Ingin "Return" Tinggi, Jangan Harapkan Bunga Bank

Kompas.com - 18/02/2016, 11:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, apabila masyarakat menginginkan return atau imbal hasil yang tinggi dari sebuah investasi, maka jangan mengandalkan kepada bunga bank.

Sebaliknya, dia mengimbau kepada masyarakat agar berinvestasi di instrumen yang lebih menjanjikan, misalnya pasar modal.

"Kalau mau return tinggi jangan di bank, tapi investasi di sektor keuangan atau riil. Jangan harapkan bunga bank," kata Bambang dalam sambutannya di Property and Mortgage Summit 2016, Kamis (18/2/2016).

Bambang menjelaskan, selama ini ada mentalitas yang salah di kalangan masyarakat, tak terkecuali di pemerintahan hingga korporasi.

Sebagian besar dana ditempatkan di perbankan dengan harapan memperoleh tingkat bunga yang tinggi.

Padahal, perbankan pun memiliki keterbatasan dalam memberikan tingkat bunga.

"Tingkat bunga bank tidak menjanjikan return yang menggiurkan. Supply dana pihak ketiga terbatas, padahal demand tinggi," jelas Bambang.

Bambang mengajak masyarakat mengubah mentalitas semacam itu. Dengan demikian, financial deepening di Indonesia dapat terbangun.

Menurut dia, selama ini masyarakat mengandalkan perbankan dalam hal kegiatan keuangan dengan risiko yang relatif rendah.

Akibatnya, instrumen keuangan lain yang sebenarnya dapat menjanjikan imbal hasil lebih tinggi belum dilirik.

Ketika masyarakat masih mengandalkan bank, jumlah investor tidak akan bertambah. Masyarakat selamanya akan menjadi deposan yang tidak naik kelas menjadi investor.

"Tingkat bunga bank tidak menjanjikan return menggiurkan, mereka mulai berpikir ke reksa dana, pasar modal, atau obligasi, dengan begitu financial deepening dapat berjalan," imbuh Bambang.

Dia melanjutkan, selama ini financial deepening masih relatif dangkal. "Jangan harapkan bunga bank karena tidak akan membuat kita jadi investor, jadi deposan saja," pungkas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com