Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Dorong Penurunan Suku Bunga, Pemerintah Rela Bunga Depositonya di Bawah Pasar

Kompas.com - 18/02/2016, 15:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah mengkaji kebijakan batas atas untuk suku bunga deposito khususnya yang dikenakan untuk dana simpanan pemerintah baik pusat, daerah maupun badan layanan umum.

Hal itu bertujuan untuk mendorong penurunan suku bunga di dalam negeri.  

“Pemerintah menginisiasi bahwa nantinya simpanan pemerintah, terutama deposito pemerintah yang ada di perbankan itu akan ada semacam batas atas untuk tingkat bunganya,” ucap Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, di Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Lebih lanjut Bambang menuturkan, batas atas itu nantinya akan berada di bawah tingkat bunga pasar yang berlaku selama ini.

Diharapkannya, penurunan suku bunga deposito untuk simpanan dana pemerintah ini bakal diikuti oleh pihak swasta dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Rencananya kita akan merevisi Peraturan Pemerintah (PP) yang merupakan turunan dari Undang-undang Nomor 1 tahun 2004. Dengan revisi PP itu diharapkan pemerintah sebagai nasabah terbesar di perbankan bisa membantu penurunan tingkat suku bunga secara nasional,” jelas Bambang.

Dalam rapat kabinet terbatas kantor Wakil Presiden, Bambang menuturkan pemerintah sepakat agar suku bunga nasional bisa turun.

Diharapkan, penurunan suku bunga nasional bisa menggerakkan ekonomi lebih menggeliat.

"Jika ekonomi bergerak, investasi bertambah. Dan kita tahu, satu kendala investasi di Indonesia adalah tingkat bunga yang tinggi,” ucap Bambang.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, batas atas suku bunga deposito diupayakan tetap di atas inflasi.

Bank Indonesia (BI) menurut Darmin merespons positif langkah pemerintah untuk membantu menurunkan suku bunga nasional ini.

Sementara itu, dia pun berharap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memberikan respons yang sama meskipun pendapatan mereka dari bunga deposito terbilang lumayan.

“Bagi pemerintah, bunga tinggi itu sebenarnya masuk kantong kanan-keluar kantong kiri. Tapi kalau dihitung sebenarnya malah rugi, karena masyarakat harus membayar mahal,” ucap Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com