Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin, Apindo Nilai BI Kurang "Pede"

Kompas.com - 19/02/2016, 09:37 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai Bank Indonesia (BI) kurang percaya diri jika hanya menurunkan suku bunga acuan atau BI rate 25 basis poin.

"Bisa dibilang kurang percaya diri. BI punya peluang lebih besar (menurunkan BI rate)," ujar Ketua Apindo Haryadi Sukamdani kepada KOMPAS.com di Jakarta, Jumat (19/02/2016).

Menurut Apindo, ekonomi makro yang membaik seharusnya bisa membuat BI lebih percaya diri menurunkan suku bunga acuan lebih dari 25 basis poin.

Haryadi menilai, inflasi sudah terjaga dengan baik di bawah 5 persen dan nilai tukar rupiah cukup stabil.

Di sisi lain, kondisi ekonomi AS masih gamang sehingga banyak arus modal masuk ke negara-negara emerging market termasuk ke Indonesia.

Dia menambahkan, sejumlah negara di kawasan sudah menurunkan suku bunga acuannya dengan lebih percaya diri. Bahkan Jepang, Jerman, Swedia, dan Swiss menerapkan suku bunga negatif.

"Yang ditakutkan itu apa coba? Ini harusnya momentum kita menggerakan sektor riil," kata Haryadi.

Meski begitu, Apindo menyambut baik penurunan suku bunga dari 7,25 menjadi 7 persen oleh BI. Sebab, bunga di perbankan diyakini bisa turun.

Namun, Apindo tidak yakin penurunan bunga perbankan nantinya akan berdampak besar terhadap peningkatan sektor riil. Sebab penurunannya tidak besar.

"Belum, belum akan banyak berubah (sektor riil)," ucap Haryadi. (Baca: BI Rate Turun Jadi 7 Persen, GWM Primer Turun Jadi 6,5 Persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com