Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Mandiri Energi Jadi Keniscayaan

Kompas.com - 20/02/2016, 12:58 WIB

KOMPAS.com - Salah satu target Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi (Kemendesa) adalah desa mandiri energi (DME) menjadi keniscayaan. Dengan begitu, kata Menteri Desa Marwan Jafar, sejumlah desa yang tadinya gelap gulita, sedikit demi sedikit mulai terang.

Menteri Marwan dalam rilis kemarin memunculkan contoh Desa Danau Pandan, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara. Desa itu sudah memunyai dua unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 10 KVA dari Kemendesa. Fungsi PLTS itu bisa dinikmati sedikitnya 60 kepala keluarga (KK). PLTS juga dibangun di Desa Sijago-jago, Kecamatan Badiri, juga di Tapanuli Tengah.

“Keberadaan energi ini sangat vital bagi desa dan menjadi prasyarat untuk maju. Kalau ada listrik, masyarakat bisa mengembangkan usaha keluarga (home industry) sehingga bisa meningkatkan penghasilan keluarga. Ini contoh,” ungkap Direktur Jenderal Pembanguan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjend PPMD), Ahmad Erani Yustika, di Jakarta.

Erani juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah gudangnya potensi energi baru terbarukan. Banyak data yang menyatakan bahwa potensi energi terbarukan di Indonesia mencapai 300.000 mega watt. Namun, hingga kini baru 3 persen yang termanfaatkan. Potensi energi itu tentu sangat dekat dengan desa-desa, baik berupa energi panas bumi, tenaga surya, air, maupun bahan bakar nabati. “Di desa banyak sungai, jadi cocok bangun energi mikro-hydro. Banyak pantai untuk bangun energi ombak, energi tenaga surya juga, dan banyak lagi,” jelasnya. Ke depan, sumber energi terbarukan memang tidak lagi disebuat sekedar alternatif, namun bisa menjadi andalan,” imbuhnya.

Kemendesa PDTT tentunya siap meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membangun pembangkit listrik untuk pedesaan. Apalagi pemerintah Jokowi-JK telah komitmen memberikan Dana Desa yang difokuskan untuk infrastruktur. Dana Desa ini tentunya dapat membantu pembangunan infrastruktur pembangkit listrik bagi desa yang membutuhkan pembangkit. “Kami memiliki program pembangunan untuk Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk listrik dan energi,” terangnya.

Anggota Masyarakat Pegiat Energi Biomassa Hutan Indonesia, Jaya Wahono, dalam sebuah artikelnya mengatakan bahwa desa-desa memang harus mengembangkan energi baru terbarukan. Sebab jika hanya mengandalkan energi fosil, maka prosesnya akan rumit lantaran membutuhkan pembangunan infrastruktur terlebih dulu.

Dia menyontohkan, desa-desa yang berada di kawasan hutan mulai mengembangkan energi yang memanfaatkan potensi hutan. “Ini sangat cocok, karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik, 25-30 persen penduduk Indonesia tinggal di dekat hutan yang tersebar di 12.000 -15.000 desa di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com