Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Peningkatan Efisiensi Perbankan, Ini Kata BI

Kompas.com - 22/02/2016, 16:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, ada dua hal yang harus diperhatikan saat ini terkait perbankan Indonesia, yakni upaya peningkatan efisiensi industri perbankan dan upaya efisiensi biaya dana atau cost of fund.

"Kalau yang terkait dengan efisiensi perbankan, untuk Indonesia yang luas seperti ini, kita melihat inisiatif penggunaan teknologi informasi harus ditingkatkan efisiensinya, karena sekarang dengan teknologi informasi yang mutakhir, kegiatan-kegiatan yang mahal bisa dibuat menjadi efisien," kata Agus di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (22/2/2016).

Terkait dengan wewenang BI sebagai otoritas sistem pembayaran, kata Agus, bank sentral akan melihat dari sisi ATM atau EDC yang dimiliki perbankan.

Kalau dalam satu tempat terdapat banyak ATM atau EDC, maka BI akan menerbitkan ketentuan interoperatibilitas untuk meningkatkan efisiensi.

"Sehingga tidak perlu terjadi duplikasi. Malah nanti ATM yang terlalu banyak itu bisa dialihkan ke daerah luar Jawa yang lebih memerlukan," jelas Agus.

Diharapkan jika biaya dana menurun dan efisiensi meningkat, bank bisa menurunkan suku bunga kreditnya. (Baca : Semangat Memerangi Suku Bunga Tinggi dan Kebiasaan yang Sulit Diubah)

Adapun terkait biaya dana, Agus memandang saat ini mayoritas penempatan dana di perbankan lebih ke dana jangka pendek dengan rata-rata waktu sebulan hingga tiga bulan.

Dengan adanya upaya efisiensi, kata dia, maka biaya dana yang lebih rendah akan sangat baik.  (Baca : Margin Bunga Bersih Industri Perbankan 2015 Meningkat Tajam Mencapai 5,39 Persen)

"Yang saya baca dari penyampaian kepada publik oleh Kemenko Perekonomian itu adalah dana-dana yang merupakan dana pemerintah atau negara tidak diizinkan lagi untuk dilakukan proses tender atau perbandingan antara satu lembaga keuangan dengan yang lain. Hal ini kalau diatur akan sangat baik sekali, karena ini dana besar sehingga bisa membuat satu kondisi yang lebih efisien di sistem perbankan kita," tutur Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com