Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Orang Kaya di China Lebih Banyak dari di AS

Kompas.com - 25/02/2016, 07:27 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Meski kondisi perekonomian China tengah mengalami perlambatan, namun jumlah miliarder di negara itu terus bertambah.

Menurut salah satu perusahaan riset mengenai kekayaan di China, Negeri Panda itu saat ini memiliki segudang miliarder.

Berdasarkan laporan Hurun, saat ini China memiliki sekitar 568 miliarder. Angka tersebut melampaui miliarder asal Amerika yang hanya sebanyak 535 miliarder. Dengan demikian, saat ini China merupakan negara dengan populasi miliarder terbesar dunia.

Masih mengutip data Hurun, populasi miliarder China berhasil melampaui AS untuk kali pertama pada Agustus. Sepanjang tahun lalu, jumlahnya bertambah sebanyak 90 orang.

Dilihat secara global, lanjut Hurun, saat ini terdapat 2.188 miliarder. Angka tersebut naik 99 orang dari tahun 2014. Dapat dikatakan, ini merupakan rekor tertinggi baru.

Kendati begitu, menurut Hurun, pertumbuhan jumlah miliarder dunia melambat mengekor pertumbuhan ekonomi global.

Sementara itu, nilai total kekayaan miliarder dunia tumbuh 9 persen menjadi 7,3 triliun dollar AS. Lebih banyak dari nilai kombinasi Produk Domestik Bruto Jerman dan Inggris.

Data riset Hurun juga menunjukkan bahwa untuk kali pertama, Beijing juga berhasil melampaui New York sebagai ibukota miliarder dunia dengan perbandingan 100 dan 95.

"Di luar perlambatan ekonomi dan anjloknya pasar saham, China mencetak lebih banyak miliarder dibanding negara lain di dunia pada tahun lalu," papar Rupert Hoogewerf, chairman and chief researcher Hurun.

Berbeda dengan Forbes

Meski demikian, data yang disajikan Hurun memicu perdebatan. Sebab, data yang mereka rilis berbeda dengan Forbes dan perusahaan riset kekayaan lainnya yang masih menempatkan AS di posisi pertama meninggalkan China.

Berdasarkan laporan Forbes China 2015, misalnya, China hanya memiliki 335 miliarder. Jauh di bawah Amerika yang memiliki 536 miliarder.

Hingga berita ini diturunkan, CNBC belum berhasil meminta komentar Hurun terkait perbedaan data dengan Forbes. Namun, pada tahun lalu, Hurun sempat mengatakan bahwa perhitungan Hurun terkait miliarder China lebih rendah dari data yang ditampilkan.

"Untuk setiap miliarder yang ditemukan Hurun, saya mengestimasi setidaknya ada yang terlewat dua," jelas Rupert.

Rupert menambahkan, sejumlah miliarder merahasiakan status mereka karena mereka mendapatkannya dengan cara ilegal. "Sejumlah miliarder lain memiliki alasan simpel yakni rendah hati," imbuhnya.

Menurut Hurun, sumber utama miliarder China berasal dari real estate sebanyak 117 miliarder, manufaktur sebanyak 94 miliarder, dan teknologi sebanyak 68 miliarder.

Orang paling kaya di China adalah Wang Jianlin, pimpinan Dalian Wanda Group, dengan nilai kekayaan 26 miliar dollar AS. (Barratut Taqiyyah)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com