Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Pasok Gas ke Berbagai Pusat Perbelanjaan

Kompas.com - 25/02/2016, 15:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pusat perbelanjaan, kafe dan restoran sudah menggunakan pasokan gas dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto menuturkan pemanfaatan gas tersebut mendorong biaya energi lebih murah.

Gas bumi dari PGN tak hanya untuk keperluan memasak tenant, tetapi juga digunakan untuk pembangkit listrik di pusat-pusat perbelanjaan tersebut.

"Seperti Grand Indonesia, Central Park, Mall of Indonesia, tak hanya pakai gas bumi untuk restoran-restoran yang ada di dalam mal-nya saja, tapi gas bumi digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listriknya, sehingga pasokan listrik ke tenant semakin handal," kata Irwan dalam penjelasannya, Kamis (25/2/2016).

Ke depannya, PGN akan terus menambah jumlah mal, restoran, rumah makan, hingga rumah tangga untuk menggunakan gas bumi.

Sejauh ini, pusat perbelanjaan yang menikmati pasokan gas bumi dari PGN berada di wilayah Jakarta, Batam, Cirebon, Surabaya dan wilayah lainnya.

Sementara itu, Kepala Area PGN Surabaya, Dian Kuncoro menambahkan, pihaknya akan terus menambah jaringan gas bumi khususnya di Jawa Timur. Sampai saat ini lebih dari 20.200 pelanggan di Jawa Timur telah menikmati gas bumi dari PGN.

Hingga akhir Januari 2016, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah tangga, 1.529 pelanggan industri dan pembangkit listrik, serta PGN menyalurkan gas ke 1.857 usaha kecil menengah (UKM), warung makan, hotel, restoran hingga rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com