Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Dirjen Pajak Bentuk Basis Data Kuat

Kompas.com - 25/02/2016, 23:03 WIB
Aprillia Ika

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan memiliki beberapa strategi untuk mengumpulkan basis data, sebagai amunisi bagi pemeriksa pajak melakukan tugasnya.

Strategi pembentukan basis data ini termaktub dalam RUU Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) yang sudah masuk Prolegnas 2016.

RUU KUP tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini, setelah tertunda dari seharusnya terbit di 2015.

Irawan, Direktur Peraturan Perpajakan I Dirjen Pajak, mengatakan bahwa pasal kerahasiaan dalam aturan perundangan saat ini jadi penghalang bagi Dirjen Pajak untuk mengambil data wajib pajak.

Pasal kerahasiaan tersebut ada di UU perbankan, UU perindustrian, UU kepabeanan, UU cukai dan sebagainya.

"Ada sanksi pidana bagi pejabat terkait yang membuka rahasia wajib pajak, misal perbankan. Sehingga susah untuk ambil data wajib pajak," kata Irawan di Kuta, Kamis (25/2/2016).

Untuk itu, di RUU KUP memuat pasal yang menghilangkan sanksi pidana terkait jika Dirjen Pajak meminta membuka data terkait.

Pada 2017 mendatang, seiring berlakunya Automatic Exchange of Information secara global, maka pasal kerahasiaan bank tidak berlaku lagi.

Cara lain, yakni dengan membuka peran serta masyarakat.

"Masyarakat yang memberikan informasi atau data akan perihal pajak dan jika ternyata benar setelah kami telusuri, akan kami berikan reward," lanjut Irawan.

Selain itu, Dirjen Pajak juga menggalang kerja sama dengan otoritas pajak di negara lain.

Saat ini, Indonesia sudah bekerja sama tax treaty dengan 61 negara dari sekitar 137 negara di dunia.

Seperti diketahui, Dirjen Pajak pada tahun ini mengupayakan peningkatan pendapatan pajak dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi wajib pajak, terutama wajib pajak orang pribadi (non karyawan) dan perdagangan (sektoral).

Karena Dirjen Pajak masih kekurangan 25.000 tenaga pemeriksa pajak, maka penggunaan data dan teknologi informasi (TI) jadi solusi.

Pada tahun ini Dirjen Pajak menargetkan kenaikan penerimaan pajak hingga 30 persen dari tahun lalu, atau sebesar Rp 1.351 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com