“Non Performing Loan (NPL)-nya rendah, sekitar 2,12 persen. Jadi kualitas kredit KPR masih terjaga dengan baik,” kata Deputi Kepala Perwakilan BI Jateng, Ananda Pulungan, Jumat (26/2/2016).
Sepanjang bulan September hingga Desember 2015, jumlah hunian yang dibangun meningkat hingga 3,28 persen.
Kondisi tersebut seiring konsumsi bahan baku semen yang tercatat tumbuh 17,5 persen pada periode yang sama.
Peningkatan unit bangunan rumah, kata Pulungan, terjadi di semua hunian, baik kecil, menengah dan besar.
“Yang tipe kecil meningkat, besar juga. Kecil meningkat 16,82 persen, sementara tipe besar, 2,86 persen,” tambah dia.
Secara umum kenaikan Indeks Harga Properti Residensial terjadi di seluruh tipe rumah.
Peningkatan terbesar terjadi pada tipe rumah kecil sebesar 27 persen, kemudian tipe menengah meningkat 3,89 persen dan tipe besar atau di atas 70 meter persegi meningkat 2,63 persen.
Menurut Pulungan, peningkatan unit hunian tidak terlepas dari kebijakan bank sentral yang melakukan relaksasi loan to value (LTV) terhadap kredit properti, pada bulan Juni 2015.
Penjualan hunian di Jateng juga diperkirakan masih akan meningkat. Hal itu karena permintaan masyarakat terhadap rumah masih tinggi.