BI Anggap Utang Luar Negeri Indonesia Stabil

Angka tersebut tumbuh 3,2 persen dibandingkan periode sama tahun 2014.

Bank Indonesia (BI) menganggap utang luar negeri Indonesia tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kalau pun ada peningkatan, tidak terlalu besar.  

"Utang luar negeri sebenarnya relatif flat," ujar Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung di Kantor BI, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Menurut Juda, kenaikan utang luar negeri Indonesia didorong peningkatan utang pemerintah.

Sedangkan kenaikan utang korporasi tidak terlalu tinggi.

Berdasarkan pantauan BI, dari 200 korporasi yang memiliki utang terbesar, sekitar 85 persennya sudah melakukan lindung nilai atau hedging.

Meski begitu, BI terus memantau 15 persen perusahaan yang belum melakukan hedging.

"Nanti kita pantau perusahaan-perusahaan tersebut dari laporan keuangan triwulan 4 2015 yang akan masuk pada April. Kita lihat, kalau belum melakukan hedging, ada sanksinya," kata Juda.