"Ternyata, kita bisa menjual beras kualitas premium dengan harga Rp 7.500. Sebetulnya, kita mampu. Selama ini, harga mahal karena supply chain yang terlalu tinggi," ujar Amran di Cilacap, Senin (29/2/2016).
Buktinya, kata dia, beras hasil panen di Desa Mernek bisa dijual kepada konsumen dengan harga Rp 7.500.
Amran menambahkan, beras dengan harga Rp 7.500 per kg tersebut dibeli oleh Bulog dari petani dengan harga Rp 4.000.
"Dengan dibeli Bulog, berarti memotong rantai suplai. Ini meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menguntungkan konsumen," ujar Amran.
Dalam kunjungan kerjanya juga, Amran memberikan sejumlah alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada beberapa petani.
"Panen saat ini sudah saatnya menggunakan mekanisasi dan alat pertanian. Contoh, dengan Rise Harvester, petani bisa hemat 40 persen biaya tanam," pungkas Amran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.