Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Kredit di Indonesia Paling Tinggi

Kompas.com - 29/02/2016, 18:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyatakan kalangan pengusaha amat menginginkan penurunan suku bunga pinjaman atau kredit.

Pasalnya, negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara menerapkan tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah.

Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand telah menerapkan suku bunga kredit satu digit (single digit).

Sementara di Indonesia dari dulu hingga sekarang, suku bunga kredit masih dua digit (double digit).

Mengutip data Bank Dunia, Hariyadi menuturkan perbandingan suku bunga deposito dan kredit sejumlah negara ASEAN. (Lihat grafik)

Bank Dunia/M Fajar Marta Perbandingan Bunga Deposito dan Kredit Negara-negara ASEAN
"Tingkat suku bunga yang berlaku di Indonesia merupakan sebuah anomali," jelas Hariyadi di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (29/2/2016). 

Hariyadi menyebut, selama ini ada pandangan bahwa kredit murah sulit diterapkan di Indonesia.

"Kenapa suku bunga tidak turun-turun? Nyatanya negara-negara sebelah bisa menyalurkan pembiayaan murah. Kalau memang diciptakan seperti itu maka suku bunga di Indonesia akan selalu tinggi," ujar Hariyadi.

Menyoroti suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate yang dipandang masih tinggi, Hariyadi mempertanyakan patokan penetapan BI Rate.

Menurut dia, suku bunga acuan di Filipina bisa mencapai 1,2 persen dengan inflasi 2 persen.

"Argumentasi apa yang mengatakan BI Rate harus selalu di atas inflasi? Suku bunga acuan negara lain bisa lebih rendah dari inflasinya. Harus ada keberanian melangkah, kalau tidak, maka tidak akan ke mana-mana," terang Hariyadi.

Sebelumnya, Menteri Perkonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah, BI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah berupaya mendorong penurunan suku bunga kredit dengan berbagai aturan.
(Baca : Semangat Memerangi Suku Bunga Tinggi dan Kebiasaan yang Sulit Diubah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com