Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Paling Buncit Soal Pemahaman Gaya Hidup Sehat

Kompas.com - 29/02/2016, 23:47 WIB
Muhammad Fajar Marta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Indonesia menempati posisi buncit dalam kesadaran dan pemahaman tentang  gaya hidup sehat.

Demikian hasil survei yang dilakukan perusahaan asuransi global Cigna tahun 2015 yang dipublikasikan Senin (29/2/2016)

Survei tersebut digelar secara online di 11 negara dengan jumlah responden mencapai 15.000 orang.

Negara-negara yang disurvei antara lain Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan, Selandia Baru, Thailand, dan Inggris.

Khusus di Indonesia, survei dilakukan di sembilan kota yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Semarang, Solo, Balikpapan, dan Bandar Lampung  dengan total responden berjumlah 1.000 orang.

CEO & President Director Cigna Indonesia Tim Shields menjelaskan survei tersebut bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan persepsi masyarakat seputar kesehatan dan gaya hidup sehat.

Hasil survei tersebut kemudian dinyatakan dalam skor Index of  Belief atau Indeks Keyakinan.

Skor Indonesia dalam survei tersebut adalah 49,3, yang  merupakan skor terendah dari 11 negara.

Sebagai perbandingan, Korea Selatan  memliki skor Indeks Keyakinan sebesar 56,4, Tiongkok sebesar 51, dan Selandia Baru sebesar 62,4.

“Hasil survey tersebut menunjukkan terjadi miskonsepsi di masyarakat Indonesia mengenai kesehatan. Masyarakat Indonesia memiliki keinginan untuk sehat, tetapi kurang memiliki pengetahuan tentang gaya hidup yang sehat,”  ujar Shields saat jumpa pers hasil survei di Kantor Cigna Jakarta, Senin (29/2/2016).

Hadir pada kesempatan itu, Chief Distribution Officer Cigna Indonesia Herlin Sutanto dan Head of Corporate Communication and Branding Cigna Indonesia Wahyu Setia.

Menurut Shields,  hasil survei ini nantinya dapat digunakan untuk menemukan solusi dan perlindungan terbaik bagi kesehatan masyarakat

Herlin Sutanto mengatakan, hasil survei  menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan dukungan untuk menjalankan gaya hidup yang sehat.

Salah bentuknya adalah menyediakan asuransi untuk menutup risiko atau gangguan penyakit.

Dengan berasuransi, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.

OJK/M Fajar Marta Premi Asuransi Jiwa
Sejauh ini, penetrasi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa di Indonesia masih tergolong rendah.

Kendati demikian, menurut Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim, kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan dan jiwa cenderung meningkat.

“AAJI dan perusahaan-perusahaan anggota AAJI akan terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asiransi jiwa dan mendorong lebih banyak orang lagi untuk memiliki proteksi dan perlindungan akan masa depannya,” kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com