Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah dengan Garuda, Menteri Desa Merasa Dipojokkan dan "Di-bully"

Kompas.com - 01/03/2016, 11:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar meluapkan kekesalannya kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk soal masalah delay yang kerap terjadi.

Dia menganggap, manajemen perseroan tersebut bobrok.

Setelah kekesalannya ini dimuat di berbagai media, Marwan mengaku kerap di-bully. Selain itu, dia memandang, keterangan resmi yang disampaikan pihak Garuda ataupun pemberitaan di berbagai media memojokkan dirinya.

"Saya yang dizholimi, tetapi kok malah saya yang di-bully? Humasnya sudah minta maaf, kemarin datang ke kantor rame-rame. Mereka buat rilis memojokkan saya, kan kurang ajar," kata Marwan kepada Kompas.com, Senin (29/2/2016).

Marwan Jafar menyatakan, dirinya adalah penumpang dan konsumen sehingga berhak memprotes kinerja maskapai yang ditumpanginya tersebut.  

Melalui e-mail yang dikirimkan kepada media, Rabu (24/2/2016), Marwan menyatakan, kinerja maskapai Garuda Indonesia masih bobrok dan jauh dari memuaskan.

Salah satu yang dia keluhkan adalah delay yang masih terjadi. Bahkan, Marwan mengaku kerap mengalami kejadian yang tidak mengenakkan itu.

Juru Bicara Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar, sebelumnya menceritakan, seharusnya rombongan VIP Menteri Desa Marwan Jafar terbang menggunakan pesawat GA 204 rute Cengkareng-Yogyakarta pada pukul 08.05 WIB.

Hingga panggilan terakhir pada pukul 08.00, posisi rombongan VIP tersebut belum diketahui. Selanjutnya, pesawat GA 204 diberangkatkan sesuai jadwal, yakni pada pukul 08.05 WIB.

Namun, saat itu baru diketahui bahwa penumpang VIP tersebut baru tiba di Terminal VIP Room Terminal 1.

Untuk mengakomodasi, Garuda mengalihkan Menteri Marwan pada penerbangan selanjutnya, yakni dengan pesawat GA 206 yang berangkat pada pukul 10.05 WIB.

Pada saat persiapan, pesawat GA 206 dengan registrasi PK-GEH dalam kondisi gangguan teknis.

Karena perbaikan cukup lama, pihak Garuda memutuskan untuk melakukan penggantian dengan pesawat beregistrasi PK-GFO.

"Penggantian pesawat memerlukan waktu untuk memindahkan penumpang, bagasi, kargo, katering, serta kebutuhan lainnya sehingga pesawat mengalami delay sekitar 1 jam, dan pesawat akhirnya baru dapat berangkat pukul 11.05 WIB," ujar Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com