Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memulai Bisnis Toko "Fashion Online"

Kompas.com - 01/03/2016, 21:00 WIB
KOMPAS.com - Saat ini, banyak pengusaha memilih merintis bisnis lewat jalur online untuk menawarkan produknya. Soalnya, konsep ini menawarkan banyak keunggulan.

Selain kebutuhan modal lebih ringan, jangkauan pasarnya juga sangat luas. Lantaran kedua hal ini pula, Riana Bismarak, pemilik Belowcepek.com, dan Diajeng Lestari, pendiri Hijup.com, memilih penjualan daring untuk bisnis mereka.

Untuk merintis Hijup, Ajeng hanya bermodal Rp 5 juta. Memang tak besar, lantaran sang suami yang juga pemilik Bukalapak.com menangani semua hal yang berkaitan dengan website.

Maklum, masa-masa memulai bisnis merupakan momen penuh risiko, karena belum terlihat seperti apa jadinya bentuknya bisnis ini. Untuk itulah, Ajeng amat berhemat saat itu.

Bisnis online memungkinkan Ajeng untuk memiliki ruang kantor mungil. Kantor pertamanya hanya berukuran 3 meter x 3 meter, dengan dua orang karyawan untuk bagian administrasi dan gudang.

Lain halnya dengan Riana. Dari modal Rp 100 juta, pembuatan website mengambil anggaran hingga Rp 50 juta. "Tapi kalau sekarang mau bikin bisnis e-commerce, rasanya dana segitu takkan cukup," katanya.

Dalam bisnis fashion, penghematan modal maupun biaya operasional bisa dilakukan dalam tahap awal. Kuncinya, pelaku usaha mau terlibat langsung.

Ambil misal, untuk menampilkan produk baru, Ajeng menjadi stylist saat pemotretan dan mengkoordinasi pemotretan.

Begitu pula dengan Riana yang sampai saat ini hanya mempekerjakan enam orang karyawan. Setiap pemotretan produk baru langsung berada di bawah arahannya.

Bahkan, tak jarang Riana juga menjadi model yang mengenakan produk Below Cepek. "Ke mana pun, saya selalu pakai produk sendiri," ujar dia.

Namun, seperti bisnis umumnya, untuk menjual produk fashion dalam sistem online, fokus pelaku usaha adalah dalam hal pemasaran. Oleh karena itu, sebagian dari mereka memilih untuk tidak memproduksi sendiri produk yang dijualnya.

Baik Ajeng dan Riana mengandalkan pihak ketiga, baik tenant ataupun supplier, untuk semua produk yang ditawarkan melalui gerai online mereka. Proses seleksi produk yang ketat pun menjadi kunci keberhasilan bisnis ini.

Ajeng menyaring tenant yang bergabung dengan Hijup.com dengan mempertimbangkan kreativitas, kualitas, dan karakter. Untuk sisi kreativitas, dia mendorong desainer untuk membuat desain baru, bukan sekadar menjiplak.

"Kalau menjiplak, produknya nanti terlalu masif dan seragam. Ini juga buruk untuk ekosistem usaha," jelas dia.

Soal kualitas, Ajeng ingin produk yang dijual di Hijup.com bisa menyaingi brand luar negeri. "Karena kami bersaing dengan brand luar yang agresif masuk ke Indonesia, kualitas tak bisa ditawar," seru Ajeng.

Halaman:
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com