Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kegaduhan" Antar-Anggota Kabinet Terus Terjadi di Berbagai Isu

Kompas.com - 02/03/2016, 09:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Kegaduhan di antara sesama anggota Kabinet Kerja terus bergulir di ruang publik. Hal itu menimbulkan pertanyaan bagi publik mengenai solidnya pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Sebagaimana dirangkum dari Harian Kompas, Rabu (2/3/2016), polemik antar-anggota kabinet terjadi di berbagai macam isu.

Seperti yang terjadi pada hari-hari ini, publik dihadapkan pada polemik terjadi antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dengan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengenai pengolahan gas dari Blok Masela di Maluku.

Dalam polemik tersebut Rizal Ramli ingin agar pengolahan gas dilakukan di darat. Sebaliknya, Sudirman Said ingin agar fasilitas tersebut dibangun di laut (floating). Polemik ini meruncing hingga terjadi saling sindir di antara keduanya.

Sebelumnya pada Agustus 2015, Rizal Ramli dan Sudirman Said juga pernah berpolemik mengenai proyek pembangkit listrik 35.000 MW. Saat itu Rizal mengatakan proyek tersebut tidak realistis. Sebaliknya, Sudirman Said tetap optimstis dengan berlanjutnya mega proyek itu.

Polemik antar-anggota Kabinet Kerja terjadi pula antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan seputar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pada isu ini, Rini menginginkan agar proyek segera berjalan. Sebaliknya, Jonan ingin agar kereta cepat tidak dilakukan secara tergesa-gesa.

Dimintai pendapat mengenai polemik tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (1/3), hanya melemparkan senyum.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, seluruh unsur pemerintah, baik pusat maupun daerah, tetap solid dalam menjalankan perintah Presiden. "Semua solid, tidak ada perbedaan (komunikasi)," ujarnya.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan, Presiden mempersilakan para menteri berdebat hanya di ruang sidang kabinet. Namun, jika sudah bicara di luar forum itu, sebaiknya mengikuti garis keputusan rapat. "Terhadap hal-hal yang belum diputuskan, sebaiknya tidak mendahului keputusan rapat," ujarnya.

Meski demikian, Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Fachry Ali mengingatkan, masyarakat terus dipertontonkan silang pendapat di antara anggota kabinet. Pemandangan itu hanya menimbulkan pertanyaan terkait soliditas kabinet dan kematangan pribadi sejumlah menteri.

Berikut adalah silang pendapat berbagai anggota Kabinet Kerja di berbagai isu, sebagaimana dirangkum dari Harian Kompas:


Rizal Ramli vs Sudirman Said

Proyek pembangkit listrik 35.000 MW (Agustus 2015)
Rizal Ramli berpendapat proyek kelistrikan ini tidak realistis, dan target minta diubah menjadi hanya 16.000 MW. Sebaliknya, Sudirman Said tetap optimistis proyek tersebut bisa diwujudkan

Perpanjangan kontrak Freeport (Oktober 2015)
Sudirman Said menyebutkan pemerintah sudah merestui perpanjangan kontrak Freeport. Sebaliknya, Rizal Ramli mengatakan perpanjangan belum dibahas.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com