Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Giovanni Mofsol Muhammad
Lawyer

Partner di firma hukum Hanafiah Ponggawa & Partners.

E-commerce, Investor Asing dan Pengembangan UMKM

Kompas.com - 03/03/2016, 17:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

Pemerintah Indonesia, melalui siaran pers yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (10/2), mengumumkan Penyusunan Peta Jalan E-dagang Nasional (Road Map E-commerce) yang dijadikan program nasional.

Program ini melibatkan pemerintah, profesional di bidang e-commerce dan peritel kecil yang nota bene tergolong dalam UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah), untuk kemudian dituangkan dalam bentuk peraturan.

Kemudian kebijakan tersebut ditindaklanjuti dengan rencana terbukanya konsep e-marketplace (pasar di sistem elektronik).

Dengan investasi minimal Rp 100 miliar (15/2), e-marketplace terbuka bagi investasi investor asing 100% melalui foreign direct investment setelah nantinya dikeluarkan kebijakan revisi terhadap Peraturan Presiden No. 39 tahun 2014. Isinya mengenai bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka bagi penanaman modal asing dengan persyaratan.

Akses pasar dan pemasaran merupakan faktor penting untuk mengembangkan UMKM di Indonesia. Hal ini juga diamini oleh laporan Japan Economic Institute Inc. pada 27 Februari 2015 mengenai Asian Industrial Foundation Development Research in FY 2014 (Fact Finding Survey on Local SMEs in Indonesia).

Berdasarkan penelitian lapangan dan diskusi yang melibatkan pihak-pihak penting pemangku kepentingan, disimpulkan bahwa pemasaran atau akses pasar merupakan salah satu hal yang penting bagi pengembangan UMKM di Indonesia.

Indonesia sendiri sebenarnya adalah suatu pasar yang besar yang memiliki potensi menghasilkan keuntungan perdagangan yang besar.

Berdasarkan sumber pemberitaan, Indonesia saat ini memiliki populasi terpadat keempat dunia atau sekitar 253 juta jiwa, 64 juta di antaranya adalah pengguna telepon genggam (mobile phone),  72,7 juta adalah pengguna internet aktif, serta memiliki 74 juta pengguna jaringan media sosial.

Berdasarkan data ini, pasar konvensional bukan lagi menjadi media untuk memaksimalkan potensi yang ada bagi UMKM di Indonesia, akan tetapi dibutuhkan pasar elektronik untuk memaksimalkan potensi ekonomi digital tersebut.

Bayangkan apabila seluruh potensi tersebut saling berinteraksi jual beli dalam suatu pasar digital elektronik (e-marketplace), sudah dapat dipastikan terciptanya keuntungan bagi pihak-pihak terkait, baik bagi UMKM sebagai pihak yang memproduksi (producer) maupun bagi Industri e-commerce tersebut yang berbentuk suatu e-marketplace.

Di sisi lain, dengan potensi pasar yang sangat besar, bagi investor asing, berinvestasi di bidang e-commerce akan menjadi investasi yang sangat menguntungkan.

Bagi Indonesia, konsep e-marketplace ini dapat memecahkan sebagian atau bahkan keseluruhan permasalahan UMKM. Di antaranya problematika maupun kekhasan UMKM yang tidak memiliki akses pinjaman perbankan atau tidak bankable, yang menghalangi kemampuan akses pasar yang lebih besar.

Pasalnya, dengan e-marketplace cakupan pasarnya seluas diijinkan oleh pemilik layanan e-marketplace  atau seringkali seluas kemampuan penjual mengirim produknya melalui layanan jasa logistik yang tersedia, tanpa memikirkan keharusan mengambil pinjaman untuk membuka cabang penjualan;

Yang kedua, masalah logistik antar pulau di Indonesia, yang akan dimasukkan dalam Road Map E-commerce itu sendiri dengan bekerjasama dengan PT Pos Indonesia maupun Wakil Asosiasi Jasa Pengiriman Asperindo.

Sedangjan yang ketiga adalah masalah biaya tenaga kerja (labor cost) dan overhead cost serta fixed cost lain. Pasalnya melalui e-marketplace biaya penempatan iklan produk kepada pembeli potensial sangatlah jauh lebih kecil dibanding harus membuka toko, menggaji karyawan dan mengiklankan produknya melalui media-media yang konvensional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com